Medan, MISTAR.ID
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah masih masih bergerak mendatar (sideways) pasca pengumuman pemerintahan yang baru. Mata uang Rupiah dibuka menguat di level 15.450 per US dolarnya.
Ekonom Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin menilai pelaku pasar akan kembali pada isu-isu ekonomi terkini yang banyak dirilis di akhir pekan.
“Jika dilihat dari pembentukan kabinet Presiden Prabowo Subianto, sejauh ini belum ada respons yang menciptakan semacam euforia di pasar keuangan,” ujarnya, pada Senin (21/10/24).
Baca juga:Sejumlah Kandidat Menteri Belum Bawa Kabar Baik untuk IHSG dan Rupiah
Pada sesi pembukaan perdagangan awal pekan ini, IHSG dibuka menguat di level 7.780.
“Selama sepekan ke depan, pasar keuangan secara keseluruhan tidak akan banyak dipengaruhi oleh agenda ekonomi,” kata Gunawan.
“Sehingga pelaku pasar akan lebih mengandalkan sentimen teknikal, serta isu geopolitik regional seperti di Timur Tengah dan semenanjung Korea,” sambungnya.
Isu itu di antaranya adalah data klaim pengangguran dan services Indeks Manajer Pembelian (PMI) Amerika Serikat (AS), serta pertemuan International Monetary Fund (IMF) di sesi perdagangan akhir pekan.
Baca juga:IHSG dan Rupiah di Zona Hijau Jelang Rilis Data Ekonomi AS
“Berarti pasar keuangan berpeluang bergerak volatile selama satu pekan ke depan,” ungkapnya.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan menguat ke level $2.720 per ons troy pada perdagangan pagi ini.
“Emas menguat di tengah minimnya sentimen pasar, namun ditopang oleh meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah,” ucap Gunawan mengakhiri. (dinda/hm16)
