8.9 C
New York
Friday, October 18, 2024

Menteri Pertahanan Italia Desak Perkuat Pasukan UNIFIL di Tengah Serangan Israel

Roma, MISTAR.ID

Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, mengungkapkan kekhawatirannya terkait serangan militer Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dan mendesak perlunya penguatan pasukan PBB dengan aturan keterlibatan yang diperbarui.

Dalam pernyataannya kepada Senat, seperti dilaporkan oleh kantor berita Italia ANSA pada Kamis (17/10/24), Crosetto menyatakan, “UNIFIL harus diperkuat, dan pasukan Lebanon harus dibuat lebih kredibel. Aturan keterlibatan baru diperlukan”.

Ia menekankan pentingnya peran Israel dalam memperkuat UNIFIL, yang memerlukan kemampuan deterensi untuk mencegah kekerasan lebih lanjut. “Israel harus mematuhi hukum internasional dan melindungi warga sipil, baik di Gaza maupun di Lebanon, serta kontingen PBB,” ujarnya dikutip dari sumber Anadolu seperti diberitakan Antara.

Crosetto juga mengingatkan bahwa seruan Israel agar pasukan UNIFIL meninggalkan wilayah perbatasan akan merusak kredibilitas PBB. Ia menambahkan bahwa rencana evakuasi untuk lebih dari seribu tentara Italia yang terlibat dalam misi PBB telah diperbarui dan siap dilaksanakan jika diperlukan.

Baca juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Pentagon: Ini adalah operasi Israel

Resolusi PBB 1701, yang diadopsi pada tahun 2006, menyerukan penghentian permusuhan antara Lebanon dan Israel serta menetapkan zona demiliterisasi antara Garis Biru (perbatasan Lebanon-Israel) dan Sungai Litani, dengan tentara Lebanon dan pasukan UNIFIL sebagai satu-satunya kekuatan bersenjata yang diizinkan di wilayah tersebut.

Dalam seminggu terakhir, Israel dilaporkan telah menyerang posisi UNIFIL di Lebanon selatan beberapa kali. Serangan militer Israel ini memicu kecaman global dan kekhawatiran akan rencana militer yang lebih luas. Aksi tersebut terjadi bersamaan dengan serangan udara Israel di seluruh Lebanon yang diklaim menargetkan posisi Hizbullah.

Sejak akhir September 2024, serangan Israel yang semakin intensif di Lebanon telah mengakibatkan lebih dari 1.500 orang tewas, lebih dari 4.500 orang terluka, dan setidaknya 1,34 juta orang mengungsi. Secara keseluruhan, otoritas Lebanon melaporkan bahwa jumlah korban serangan Israel sejak Oktober 2023 telah melebihi 13.000 orang. (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles