6.1 C
New York
Thursday, October 17, 2024

UNRWA di Ambang Krisis Operasional di Gaza

Gaza, MISTAR.ID

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan operasional mereka di Jalur Gaza terancam berhenti dalam waktu dekat. Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyampaikan bahwa badan tersebut semakin mendekati titik kritis dalam menjalankan misinya.

“Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa kami mungkin mencapai titik di mana kami tak dapat lagi beroperasi,” ujar Lazzarini dalam konferensi pers di Berlin, dikutip dari Al Jazeera seperti dilansir Cnn. Meski demikian, ia tidak memberikan waktu pasti kapan hal ini akan terjadi.

Sejak dimulainya agresi Israel pada Oktober 2023, UNRWA menghadapi berbagai tantangan, termasuk tudingan dari Israel bahwa sejumlah stafnya terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Tuduhan tersebut membuat beberapa negara pendonor, seperti Amerika Serikat dan Jerman, menghentikan bantuan dana untuk UNRWA.

Menanggapi tuduhan itu, UNRWA melakukan investigasi internal dan memecat staf yang dicurigai terkait insiden tersebut. Namun, langkah ini tak cukup memperbaiki situasi.

Baca juga: Wali Kota Nabatieh Tewas Akibat Serangan Udara Israel

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah meminta negara-negara pendonor untuk melanjutkan sumbangan guna mencegah krisis kemanusiaan lebih lanjut di Gaza. Namun, negara-negara Barat hingga kini tetap pada sikapnya.

Tantangan UNRWA semakin besar setelah Israel melabeli badan tersebut sebagai organisasi teroris pada Juli 2024 dan baru-baru ini mengesahkan rancangan undang-undang yang melarang operasinya di wilayah Israel.

Saat ini, UNRWA masih menjalankan misi di Tepi Barat, Yerusalem Timur, Jalur Gaza, serta di negara-negara tetangga seperti Yordania, Lebanon, dan Suriah. Di Gaza, badan ini terus memberikan vaksinasi polio kepada anak-anak Palestina, dengan lebih dari 64 ribu anak telah divaksin dan 51 ribu anak menerima Vitamin A.

Meskipun masih berupaya menjalankan program bantuan, masa depan UNRWA tetap tidak menentu, terutama dengan minimnya dukungan pendanaan di tengah meningkatnya eskalasi konflik di kawasan. (cnn/hm25)

Related Articles

Latest Articles