9.2 C
New York
Thursday, October 17, 2024

India dan Kanada Memanas, Saling Usir Diplomat

New Delhi, MISTAR.ID

Hubungan India dan Kanada semakin memanas setelah kedua negara saling mengusir diplomat perwakilan masing-masing. Langkah Kanada dimulai setelah penyelidikan kepolisian menemukan bahwa agen pemerintah India diduga terlibat dalam ‘kampanye kekerasan’ yang mengancam keselamatan publik di negara tersebut.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menegaskan bahwa polisi menemukan bukti yang jelas dan kuat dalam keterlibatan pemerintah India dalam serangkaian tindakan koersif dan kekerasan, termasuk pengumpulan informasi rahasia yang menargetkan warga Kanada dan keturunan Asia Selatan.

Trudeau menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membahayakan, hingga pembunuhan.

“Ini termasuk teknik pengumpulan informasi rahasia, perilaku koersif yang menargetkan warga Kanada Asia Selatan,” kata Trudeau, dilansir dari Al Jazeera, Kamis (17/10/24).

Baca juga: Politikus India Ditembak Mati Jelang Pemilu

Ia menambahkan bahwa bukti yang ditemukan oleh Polisi Kerajaan Kanada (RCMP) sangat kuat dan tidak bisa diabaikan.

“Bukti tersebut mengarah ke satu kesimpulan, yaitu kita perlu menghentikan kegiatan kriminal yang terus menimbulkan ancaman terhadap keselamatan publik di Kanada,” tegas Trudeau.

Sebagai respons, India menolak keras tuduhan tersebut dan mengumumkan pengusiran enam diplomat Kanada, termasuk penjabat komisaris tinggi. Kementerian Luar Negeri India memberikan waktu hingga 19 Oktober bagi diplomat Kanada untuk meninggalkan India.

Ketegangan antara kedua negara ini mulai meningkat sejak September 2023, ketika Trudeau menuduh bahwa Kanada memiliki bukti kredibel mengenai keterlibatan agen India dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar, seorang pemimpin separatis Sikh yang mendukung pembentukan negara merdeka Khalistan.

Baca juga: Air India Express Dapat Ancaman Bom

India telah berulang kali membantah tuduhan tersebut dan menantang Kanada untuk memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut.

Nijjar adalah pendukung gerakan Khalistan yang ingin memisahkan negara bagian Punjab dari India. Pada tahun 2020, India secara resmi mengkategorikan Sikh pendukung gerakan tersebut sebagai teroris, yang semakin memperkeruh hubungan kedua negara. (Aljazeera/hm20)

Related Articles

Latest Articles