Medan, MISTAR.ID
Para seniman maupun pegiat kebudayaan Kota Medan dinilai perlu untuk mengikuti pendidikan luar sekolah (PLS) terutama untuk menambah kepercayaan masyarakat dan sebagai wadah edukasi resmi.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Kota Medan, Oka Zulfani Anhar mengatakan, PLS diadakan untuk mendorong para pegiat kebudayaan mengepakkan sayapnya.
“Dia punya sanggar, tapi sanggarnya harus mampu mengeluarkan ijazah atau sertifikat. Artinya alumni-alumni dari sanggar itu bisa ikut bersaing dan diakui kapasitasnya oleh pemerintah karena dia punya sertifikat begitu,” katanya, Senin (14/10/24).
Oka mengatakan, PLS ini berlaku untuk semua seniman baik itu tari, musik, dan lainnya. Dimana, PLS akan dimulai sesuai dengan waktu yang ditentukan para seniman.
“Kalau zaman dulu kursus orang bilang. (Waktunya) tergantung seniman mau buatnya kapan. Karena mereka kan mau membuat sanggar mereka agar terakreditasi kan. Jadi lapor ke dinas, diurus administrasinya, kelengkapannya,” sebutnya.
Baca Juga : Pertunjukan Reog dan Pameran Seni Meriahkan HUT RI di Mall Medan
Oka juga menjanjikan untuk seluruh prosesnya akan dipermudah, terkhusus untuk mengembangkan dunia kesenian dan kebudayaan Kota Medan menjadi lebih resmi. Selain itu, orang tua pun akan lebih senang menempatkan anaknya di suatu sanggar karena akan mendapatkan sertifikat dan ijazah.
“Artinya kawan-kawan seniman di sini dituntut untuk memiliki kompetensi yang mumpuni, harus punya silabus dia harus mempunyai data pertemuan pertama tari apa,” lanjutnya.
Ia berharap dengan adanya PLS ini mampu merangsang para seniman untuk terus mengembangkan dan mengasah kemampuan serta terus menginovasi kualitas sanggar masing-masing.
“Terus berinovasi menaikkan grade sanggarnya, dari sanggar kecil, sanggar besar dan sanggar nasional. Biar tidak stagnan di satu titik saja, ” harapnya. (susan/hm24)
