Berjarak sekitar 64 km dari Kota Medan, Desa Liang Pematang merupakan dataran tinggi yang sangat dekat dengan Kabupaten Karo.
Di desa tersebut terdapat wisata yang cukup menakjubkan dan memukau yakni air terjun Lau Mentar. Sungai yang tercampur dengan air belerang. Pengunjung juga bisa menikmati tiga wisata sekaligus, mulai dari sejarah, alam, maupun agrowisata.
Terdapat juga Tugu Juang 45 sebagai tanda bahwa desa ini menjadi tempat persinggahan para pejuang kemerdekaan yang melakukan perjalanan dari Medan menuju Karo dulu.
Setiba di lokasi yang dituju yaitu air terjun Lau Mentar, pengunjung disambut dengan pepohonan hijau yang rimbun dan suara alam yang menenangkan.
Pengunjung dapat berjalan (trekking) melalui jalur hijau yang memikat menuju ke dasar air terjun.
“Kami menghimbau pengunjung untuk menjaga kebersihan dan menghormati lingkungan alam. Kami ingin memastikan keberlanjutan destinasi ini bagi generasi mendatang. Objek wisata Desa Liang Pematang menawarkan perpaduan harmonis antara alam, budaya, dan keberlanjutan,”ujar Asli Sembiring (51) salah seorang warga di sana sekaligus pemandu bagi pengunjung, Minggu (14/10/24).
Disebutkannya, pengunjung bisa menikmati agrowisata tanaman bawang merah di desa yang terhampar luas.
“Bawang merah menjadi sumber pencaharian masyarakat di sini dan sangat menjanjikan. Selain itu juga di sini banyak kebun pohon salak pondoh,” tambah Sembiring lagi.
Di akhir penjelasannya, Sembiring pun menjelaskan bahwa terdapat sungai dengan air yang sangat jernih dan dingin bisa menyegarkan kembali badan setelah menikmati agrowisata maupun kisah sejarah di desanya. (sembiring/hm17)
