Menjelang akhir pekan, Jumat (11/10/24) harga daging ayam mengalami kenaikan dari Rp25.000 per kg menjadi Rp27.000 per kg di pasar tradisional Simpang Limun, Kecamatan Medan Amplas. Sementara harga telur ayam turun dari Rp28.000 per kg menjadi Rp27.000 per kg.
“Biasanya harga ayam Rp25.000 per kg sekarang naik Rp2.000 per kg dan belakangan ini agak sepi pembeli, pendapatan menurun,” ungkapnya saat ditanyai mistar.id.
Lanjutnya, pasokan ayam yang ia ambil ini berkisar 350 kg per harinya namun belakangan ini hanya habis 300 kg.
“Biasanya ayam habis tapi belakangan ini cuma laku 300 kg, harganya naik mungkin karena pasokan ayam sedang terbatas,” ujarnya.
Di pasar yang sama, harga telur ayam saat ini dijual berkisar Rp1.200-1.600 per butir tergantung dengan besar dan kecilnya telur.
Salah seorang pedagang telur, Ani mengatakan penurunan dan kenaikan harga telur ini hanya sedikit.
“Kalau telur ini naik atau turunnya paling cuma Rp100-Rp150 per butirnya dan itu sudah hal yang biasa, paling hanya dua sampai tiga hari saja,” ceritanya.
Terpisah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM Sumut melalui Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Sujatmiko menyampaikan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) daging ayam yakni Rp40.000 per kg sedangkan telur ayam Rp30.000 per kg.
“Hingga tanggal 10 Oktober 2024 di Sumatera Utara, Disperindag mencatat harga ayam berkisar di angka Rp30.000an per kg sedangkan telur ayam Rp28.000 per kg,” jelasnya.
Lanjutnya, Harga telur ayam saat ini terpantau mengalami penurunan 0,2 persen jika dibandingkan dengan harga kemarin.
“Harga telur ayam tercatat sudah 7,6 persen dibawah HET, Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Padang Lawas masih menjadi daerah dengan harga terendah yaitu Rp25.000 per kg. Sedangkan tertinggi ada di Gunung Sitoli yang mencapai Rp32.000 per kg,” ucapnya. (dinda/hm17)
