11.9 C
New York
Wednesday, October 9, 2024

Pengamat: Deflasi Ancam Sektor Pertanian di Tahun 2025

Medan, MISTAR.ID

Sektor pertanian di tahun 2025 diperkirakan akan melemah dampak dari deflasi berturut yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir tahun ini.

Pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin mengatakan, penurunan harga yang terus-menerus dapat memaksa petani untuk mengurangi luas areal tanam mereka karena tekanan keuangan.

“Kemampuan finansial petani yang melemah bisa membuat mereka mengurangi produktivitasnya seperti mengurangi luas areal tanaman,” kata Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/10/24).

Menurutnya, walaupun pemerintah melakukan intervensi dengan menambah subsidi atau bentuk bantuan lainnya. Namun, jika harga jual pasca panen tetap rendah, petani akan mencapai titik jenuh dan enggan untuk terus menanam.

“Jika harga jual tetap murah di bawah harga pokok produksi (HPP), petani akan berada pada suatu titik jenuh bercocok tanam,” ungkapnya.

Baca juga: Deflasi 5 Bulan Berturut, Mendag: Harga Pangan Terlalu Murah

Oleh karena itu, kata Gunawan, akar masalah deflasi harus dituntaskan jika ingin mengatasi masalah tersebut. Jika deflasi disebabkan oleh melemahnya daya beli, maka solusinya adalah menambah lapangan pekerjaan.

“Namun, jika deflasi juga diakibatkan oleh banjirnya barang-barang impor, maka instrumen kebijakan untuk menekan impor tersebut dibutuhkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Gunawan menjelaskan, jika deflasi terus berlanjut dan daya beli masyarakat tidak juga mengalami pemulihan, sektor pertanian akan menjadi sektor yang paling tertekan. Sub sektor tanaman pangan diproyeksikan akan tetap stabil, meskipun sub sektor lainnya berpeluang melambat pertumbuhannya.

“Dengan banyaknya pengaruh buruk dari luar negeri seperti tensi geopolitik yang memanas dan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara maju, faktor iklim, hingga kebijakan restriktif negara eksportir yang menekan produk domestik bruto (PDB) di tanah air,” terangnya.

Related Articles

Latest Articles