14.3 C
New York
Wednesday, October 9, 2024

Kota Wisata Parapat Tercemar Sampah, Bau Menyengat Ganggu Pengunjung

Simalungun, MISTAR.ID

Sejumlah ruas jalan di Kota Wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun dicemari tumpukan sampah hingga berhari-hari. Membuat warga dan pelaku usaha resah karena mengganggu indra penciuman.

Fenomena sampah menumpuk ini pun telah berlangsung selama satu tahun belakangan ini. Adapun sampah yang menumpuk terjadi di pintu gerbang masuk ke Kawasan Wisata Danau Toa, umumnya sampah itu berasal dari masyarakat, wisatawan hingga minimarket.

Diketahui, pemerintah pusat telah menetapkan Danau Toba Sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Super Prioritas. Hal ini pun terjadi lantaran honor dari petugas kebersihan tidak lagi ditampung dalam APBD Kabupaten Simalungun tahun 2024 dan Pemkab hanya menampung sopir dan kernek truk sampah.

Baca juga: Jembatan Penghubung Antar Desa di Simalungun Ambruk Diterjang Banjir

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Simalungun, Robert Pardede, juga sudah mengeluh akan hal ini. Bahkan keluhan itu sudah pihaknya sampaikan kepada Pemerintah Kecamatan dan juga Kabupaten.

“Sampah-sampah ini berdampak kali ke Danau Toba, bisa-bisa sampah itu masuk ke Danau Toba. Tentunya ini menjadi perhatian dari pengunjung juga,” ujarnya.

Camat Girsang Sipangan Bolon, Oslando Parhusib, mengatakan bahwa pihaknya kekurangan petugas dalam mengatasi sampah yang ada di Kota Wisata Parapat. Sehingga pihaknya.

“Dulu ada tenaga kebersihan kita dari pihak ke tiga, makanya bisa tercover semua jalan. Saat ini, untuk satu jalan itu bisa satu harian memungut sampah. Sehingga ditempat lain menumpuk dan esok harinya dipungut,” ujar Oslando, Rabu (9/10/24).

Baca juga: Diduga Ingin Kuasai Harta Almarhum Istri, Menantu di Simalungun Digugat Mertua

Dijelaskan Oslando, pihak ke tiga yang kemarin itu dan honornya dianggarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Dan, tidak dianggarkan di kantor camat. Namun, tahun depan pihaknya sudah mengusulkannya kembali.

“Tahun depan sudah kita usulkan biar ada Outsourcing, dan dipergeseran anggaran juga kita usulkan pengadaan Outsourcing di bulan November di pergeseran anggaran melalui Peraturan Bupati (Perbup). Bukan kita tidak kerja, karena kita kekurangan personel tenaga kebersihan. Kalau untuk yang di luar TPS itu dari masyarakat, mungkin malas jadi dilempar saja di tepi jalan,” ujarnya.

Diungkapkannya lagi, kalau imbauan pihaknya sudah selalu sampaikan memalui surat edaran, agar tidak membuang sampah sembarang dan membuang sampah pada tempat yang disediakan.

“Imbauan juga sudah kita layangkan disetiap tempat ibadah. Setiap warung dan juga restoran sudah kita surati. Di awal tahun pun sudah kita ingatkan agar secera mandiri membuang sampah karena tidak ada lagi petugas kebersihan,” pungkasnya. (hamzah/hm25)

Related Articles

Latest Articles