15.6 C
New York
Tuesday, October 8, 2024

Eks Presiden Filipina Daftar Pemilihan Wali Kota Bersama Putranya

Manila, MISTAR.ID

Kebijakan mengagetkan dilakukan eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan memutuskan maju dalam pemilihan Wali Kota Davoa.

Dirinya sudah mendaftarkan pencalonannya, pada Senin (7/10/24), lalu berkompetisi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) paruh waktu yang bakal berlangsung tahun depan. Davao merupakan basis dari keluarga Duterte.

“Saya mau melayani anda,” ucap politikus 79 tahun itu ke para wartawan usai menyerahkan dokumen pencalonan di Kota Davao, dilansir dari AFP.

Baca juga:Tak Sebutkan Alasannya, Sara Duterte Mundur dari Wapres Filipina

Langkah Duterte ini nyatanya datang saat perselisihannya dengan keluarga Presiden Filipina Ferdinand Marcos berlangsung semakin sengit menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) Filipina 2028.

Di pemilihan Wali Kota Davoa ini, Duterte menetapkan untuk menggaet anaknya sendiri, yakni Sebastian Duterte sebagai wakilnya. Sebastian diketahui saat ini masih menjabat Wali Kota Davoa. Duterte menyatakan, berwacana membuat Davao lebih baik dari kemarin.

Keputusan eks presiden ini untuk mencalonkan diri dinilai merupakan sebuah langkah guna menggalang dukungan terhadap putrinya, Sara Duterte, yang secara luas diprediksi akan mencalonkan diri menjadi presiden pada 2028. Sara merupakan Wakil Presiden Filipina saat ini.

Pemungutan suara paruh waktu tahun 2025 nanti bagaimanapun begitu krusial terhadap keluarga Duterte dan Marcos. Sebab mereka berupaya untuk memperkuat basis dukungan mereka sebelum pemilihan tersebut.

Baca juga:Filipina Geram, Cina Tabrak Kapalnya di Laut Cina Selatan

Duterte sudah dikenal secara luas menjadi presiden yang melancarkan perang narkoba mematikan pada tahun 2016 sebagai subyek penyelidikan lokal dan internasional.

Mahkamah Pidana Internasional tengah menyelidiki tudingan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama perang narkoba dilakoni Duterte, yang terus berlanjut di bawah pemerintahan Marcos.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga sedang melakukan dengar pendapat komite terkait pembunuhan dalam perang narkoba. Sesuai data resmi yang dikeluarkan oleh Filipina, jika lebih dari 6.000 orang tewas dalam operasi anti-narkoba di bawah Duterte. (kcm/hm16)

Related Articles

Latest Articles