16.5 C
New York
Saturday, October 5, 2024

Abaikan CSR, Warga Sibabangun Bakal Demo PT TBS Anggoli

Tapteng, MISTAR.ID

Warga Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) akan menggelar aksi unjuk rasa ke PT Tri Bahtera Srikandi (TBS), yang beroperasi di Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun.

Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan TBS ini dinilai tidak menunaikan kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR) alias tanggung jawab sosial.

Warga geram, sejak beroperasi, PT TBS tidak pernah berkomitmen untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan di tengah-tengah masyarakat. Padahal, keberadaan PT TBS dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) nya, telah membuat warga Sibabangun dirugikan, yakni polusi udara, dan tercemarnya Sungai Sibabangun akibat pembuangan limbah pabrik.

Baca juga:Lantik Forum TJSP 2024-2025, Pj Bupati Langkat: Dorong Kolaborasi CSR untuk Pembangunan Daerah

“Mereka tidak peduli dengan kesejahteraan warga sekitar. Sikap apatis tersebut seperti proposal yang tidak direspons dan permintaan penyediaan air bersih yang hanya janji-janji,” ujar Giman, didampingi, Agus Riangga, Marwandi, Ance Siregar, dan puluhan warga Sibabangun lainnya, pada Sabtu (5/10/24).

Diungkapkan mereka, akibat air sisa proses pabrik kelapa sawit milik PT TBS membuat Sungai Sibabangun sering kali keruh dan berlumpur. Tercemarnya sungai membuat warga tidak lagi bisa memanfaatkannya untuk aktivitas mandi, cuci, kakus (MCK). Warga yang mengandalkan sungai untuk mandi, mencuci pakaian dan peralatan dapur, sudah tidak lagi bisa memanfaatkannya.

Yang lebih ironisnya sambung Giman, kondisi sungai yang tercemar berdampak terhadap budidaya ikan, yang selama ini menjadi kearifan lokal warga sekitar melalui pola privatisasi tradisional lubuk larangan. Akibat kondisi Sungai Sibabangun yang sudah tidak sehat, ikan-ikan yang dibudidayakan tidak berkembang, kepadatan ikan juga sudah jauh menurun.

“Kemungkinan beberapa tahun ke depan, kearifan lokal lubuk larangan yang telah menjadi warisan turun-temurun akan punah. Ini sudah berapa kali kita sampaikan ke pihak perusahaan, namun tidak pernah di respons,” kata Giman dengan nada kesal.

Baca juga:Pentingnya Peran CSR pada Penyelenggaraan KLA di Labuhanbatu

Menuntut tanggung jawab dan terlibat aktif dalam membangun ekonomi berkelanjutan, Giman menegaskan akan segera menggelar demo ke PT TBS. Ia juga menyebutkan jika rencana demonstrasi telah dikoordinasikan dengan Forum Peduli Putra Putri Daerah (FP3D) Kecamatan Sibabangun.

“Keberadaan PKS milik PT TBS telah membuat banyak warga sengsara. Secepatnya kita akan menggelar aksi unjuk rasa,” tegasnya.

Terpisah, Ketua FP3D Kecamatan Sibabangun, Dzulfadli Tambunan, membenarkan sikap apatis PT TBS dalam upaya pembangunan ekonomi berkelanjutan. Menurutnya, anak perusahaan PT Sago Nauli itu terkesan bandel dan mengabaikan kewajiban sosialnya. Padahal, CSR adalah hal yang wajib dilaksanakan oleh sebuah perusahaan. Konon lagi, keberadaan PT TBS telah menghadirkan dampak negatif di tengah-tengah masyarakat.

“CSR merupakan bentuk tanggung jawab sosial bagi perusahaan dan seluruh pihak di dalamnya untuk terlibat aktif dalam membangun ekonomi berkelanjutan. Perusahaan yang tidak melaksanakan CSR bisa terancam sanksi atau hukuman,” sebutnya.

Baca juga:Dibangun Pakai Dana CSR, Bobby Nasution Resmikan Revitalisasi Taman Cadika

Terkait rencana aksi unjuk rasa, Dzulfadli memastikan akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Penggiat lingkungan hidup yang sangat vokal ini menyebutkan jika pihaknya sedang mematangkan persiapan aksi. Ini termasuk tuntutan-tuntutan yang akan disampaikan, yang salah satunya meminta agar PT TBS tidak membuang limbah ke Sungai Sibabangun.

“Itu perusahan memang sangat bandel. Berulang kali masyarakat menyampaikan, tapi mereka selalu mengabaikan. Kita sedang mempersiapkan aksi, termasuk pembuatan SPA ke Polres Tapteng,” tandasnya. (feliks/hm16)

Related Articles

Latest Articles