16.5 C
New York
Saturday, October 5, 2024

Gelar Pensi dan P5 Kewirausahaan, SMAN 2 Medan Angkat Tema UMKM Jajanan Tradisional

Medan, MISTAR.ID

SMA Negeri 2 Kota Medan kembali menggelar acara tahunan yaitu pentas seni (pensi).

Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 4 dan 5 Oktober di halaman sekolah, Jalan Karang Sari No 435, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Ada 4 kategori yang diperlombakan, yaitu akustik band, tari tradisional, fashion show, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ala siswa-siswi SMAN 2 Medan.

Baca juga:Siswa SMAN 2 Medan Raih Medali dalam Perlombaan Inovasi di Bali

Ketua Panitia, Nuraida mengatakan kegiatan ini juga terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari kurikulum merdeka tentang kewirausahaan.

“Anak-anak di sini dibimbing untuk belajar mandiri supaya bisa nantinya mendapatkan ilmunya dari P5 kewirausahaan ini,” katanya kepada mistar.id, Sabtu (5/10/24).

Sebut Nuraida, kegiatan ini tidak mengundang pihak luar maupun alumni. Sebanyak 36 kelas di SMAN 2 Medan masing-masing turut menjadi peserta UMKM dengan tema jajanan tradisional.

“Kita berharap, mereka nantinya bisa percaya diri dan dengan skillnya bisa membuat usaha atau seperti home industri. Membuat makanan-makanan yang tradisional yang selama ini kan sudah agak-agak jarang ditemukan,” sambung Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya ini.

Baca juga:Project P5 Kewirausahaan, SMAN 2 Medan Bakal Gelar Colour Fest 2024

Koordinator P5 SMAN 2 Medan, Sri Ruth Deliana Barus menuturkan sekolah mendukung penuh kegiatan ini. Sebagai bentuk perhatian, sebutnya, sekolah juga memberikan dana sebagai modal untuk siswa-siswi berwirausaha pada acara ini.

“Kebetulan ini adalah hari terakhir ya, panen hasil karya. Jadi mereka sudah mendalami materi ini selama 2 minggu. Sudah kita panggilkan narasumber, kita berikan materi bagaimana membuat logo, desain, promosi kemasan. Jadi inilah saatnya mereka mempraktekkan apa yang sudah dipelajari,” tuturnya.

Dengan mengangkat jajanan tradisional, sambung Ruth, adalah untuk menunjukkan bahwa makanan Nusantara bisa dikreasikan dengan keren dan masih sesuai dengan selera dan lidah anak-anak muda.

Penetapan harga makanan, lanjut Ruth, juga dibuat dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp5.000. Untuk memudahkan proses jual beli, sekolah juga memberlakukan pembelian dengan kupon agar tidak kesulitan dalam hal tukar menukar uang kembalian.

Baca juga:Siswi SMAN 2 Medan Berlaga di PON XXI Cabor Sepatu Roda

“Kita ingin anak-anak semua berpartisipasi. Jadi anak kelas XII pun kita ikutkan, walaupun mereka bukan kurikulum merdeka. Dan mereka sangat luar biasa, menghasilkan produk-produk yang kreatif,” tutupnya. (susan/hm16)

Related Articles

Latest Articles