Seoul, MISTAR.ID
Terapi nutrisi intravena (IVNT) kini menjadi tren di kalangan pekerja muda di China dan Korea Selatan. Infus yang dikenal dengan infus Cinderella ini berfungsi untuk memulihkan energi dan mengatasi kelelahan secara cepat.
Laporan Medical Aesthetics News pada Juni 2024 menyebutkan bahwa IVNT awalnya dikembangkan untuk pengobatan kanker dan kesehatan sendi, namun kini semakin populer untuk tujuan estetika.
Di Korea Selatan, klinik kecantikan seperti Tox & Fill menawarkan berbagai jenis infus nutrisi, seperti Cinderella dan garlic drip, dengan harga mulai dari 25 ribu hingga 60 ribu won (sekitar Rp290 ribu hingga Rp696 ribu) per sesi.
Infus Cinderella kaya akan antioksidan yang dipercaya dapat memperlambat penuaan. Sementara garlic drip yang berbahan dasar Vitamin B1, diklaim dapat meredakan kelelahan. Infus plasenta, yang mengandung asam amino, juga populer di kalangan perempuan paruh baya untuk mengembalikan elastisitas kulit.
Baca juga: Vaksinasi Bisa Kurangi Resiko Dengue Parah
Popularitas terapi ini di Korea Selatan melonjak sejak 2016, ketika diketahui bahwa pemerintahan mantan Presiden Park Geun Hye pernah melakukan pembelian infus nutrisi ini.
Media yang menyoroti penggunaan infus tersebut menyebabkan meningkatnya minat publik, terutama di kalangan pekerja kantoran yang mencari cara cepat untuk mengatasi stres dan tekanan pekerjaan.
Survei yang dilakukan oleh Asian Daily menunjukkan bahwa lebih dari setengah pekerja muda merasa terkuras secara mental dan fisik karena tekanan hidup. Salah satu mahasiswa asal China yang belajar di Korea Selatan, Shen Hui, mengungkapkan bahwa infus garlic drip membantu mengurangi kelelahan akibat begadang.
Namun, para ahli memperingatkan tentang risiko terapi ini. Deng Guifang, ahli gizi di Rumah Sakit Xiehe Shenzhen, menegaskan bahwa IVNT dapat memicu reaksi serius karena melewati sistem penyaringan tubuh alami.
Baca juga: IDI Sumut: Di Indonesia Tak Ada Dokter Spesialis Kecantikan
“Selain itu, studi dari Badan Kolaborasi Perawatan Kesehatan Berbasis Bukti Nasional Korea Selatan pada 2021 menemukan bahwa bukti keefektifan IVNT belum cukup kuat dan menekankan potensi efek samping yang berbahaya,” kata Guifang, dilansir dari Liputan6, Sabtu (5/10/24).
Meski populer, para dokter menyarankan agar terapi ini tidak digunakan secara berlebihan dan tidak dianggap sebagai solusi utama untuk kelelahan atau kecantikan. (liputan6/hm20)
