Jakarta, MISTAR.ID
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengumumkan bahwa program tol laut akan dilanjutkan tahun depan dengan target perluasan trayek mencapai 25% pada 2025.
Menhub menjelaskan bahwa perluasan trayek ini akan dibiayai melalui pengalihan subsidi, mengingat beberapa trayek tol laut telah berhasil menjadi jalur komersial. “Target di 2025, kita berharap trayeknya tumbuh 10-25 persen,” ujarnya dalam forum diskusi FMB 9, kemarin.
Saat ini program tol laut telah melayani 39 trayek yang menjangkau 91 kabupaten/kota dan 115 pelabuhan di 24 provinsi. Menhub juga mengusung konsep hub and spoke, dimana pelabuhan utama (hub) menjadi titik pengiriman logistik, dan distribusi dilanjutkan ke pelabuhan pengumpan (spoke).
Dengan sistem ini jarak dan waktu tempuh pengiriman barang diharapkan menjadi lebih efisien. Contohnya, pengiriman dari Kupang ke Sumbawa menggunakan kapal RoRo yang dapat mengangkut truk hingga titik akhir.
Baca Juga : Pemkab Dompu Manfaatkan Tol Laut Kirim Sapi ke Jawa
Program Tol Laut ini telah menunjukkan dampak positif bagi perekonomian daerah. Merauke, yang dulunya hanya titik singgah, kini menjadi produsen beras utama untuk Papua.
Menurut Menhub, peran aktif pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting dalam memanfaatkan kehadiran Tol Laut untuk meningkatkan produksi komoditas. Sejak diluncurkan pada 2015, program ini telah berkembang pesat dari 11 trayek dengan subsidi penuh menjadi 39 trayek, dengan fokus pada wilayah Timur Indonesia yang memerlukan dukungan logistik.
Menhub menekankan bahwa kehadiran Tol Laut bukan sekadar infrastruktur, melainkan juga sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi daerah yang selama ini mengalami disparitas harga bahan pokok. (mtr/hm24)
