Medan, MISTAR.ID
Nicki Hardyanti adalah salah seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Medan. Usahanya bergerak di bidang makanan alias katering dengan pangsa pasar rumah tangga, kantor hingga acara-acara yang membutuhkan hidangan prasmanan.
Usahanya ini melanjutkan katering milik orang tuanya yang sempat terhenti. Berawal dari modal Rp1.000.000, Nicki mengambil peluang dengan melanjutkan kembali usaha milik orang tuanya tersebut.
“Sebelum mengembangkan katering, awalnya saya memproduksi cemilan seperti kebab, tortila, dimsum, dan lain-lain. Tapi semenjak 2020 pada saat Covid banyak permintaan untuk katering, dari sinilah saya mulai katering kantor dan prasmanannya,” ujarnya, Rabu (25/9/24).
Hingga sekarang usaha milik Nicki belum menjalin kerja sama dengan pihak lain. Ia menyebut usahanya masih menjadi binaan oleh salah satu komunitas pengembangan UMKM, Rumah BUMN Medan.
Baca Juga : Puluhan Mitra UMKM Binaan Rumah BUMN Medan Ikuti Sosialisasi Investasi Kekinian
Dia mengaku mendapatkan banyak dampak positif dari komunitas tersebut. Selain menambah relasi bisnis dan memperoleh informasi terutama bidang digital marketing, Nicki juga mendapat kiat-kiat sukses dalam menembus pasar perhotelan.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa penjualannya semakin meningkat. Dengan varian harga mulai dari Rp20.000 hingga Rp 40.000 per kotak, Dapoer Kletikan Medan kini dapat memperoleh penjualan sekitar Rp20.000.000 per bulannya.
“Menurut saya membuka usaha itu mudah, tapi untuk bertahan itu yang sulit. Tantangan terbesar saya saat ini adalah pemasaran. Karena harus tetap bersaing untuk semakin maju. Tenaga kerja kita juga kebanyakan yang sudah berumur, jadi beberapa ada yang suka izin. Nah ini terkadang menjadi kendala untuk kami,” ungkapnya.
Wanita berusia 33 tahun ini juga berharap agar usaha yang telah dibangunnya sejak tahun 2016 silam ini semakin maju dan dikenal banyak orang. “Kami berharap agar semakin sukses dan banyak orderan rutin setiap harinya. Dan untuk UMKM di Indonesia juga semakin lancar usahanya. Siap untuk berkolaborasi tanpa menganggap UMKM lainnya itu sebagai kompetitor,” tutupnya. (susan/hm24)
