Simalungun | MISTAR.ID Banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi sejak awal November 2019, mengenangi ribuan pemukiman warga di Nagori Totap Majawa dan Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun mengakibatkan rusaknya fasilitas umum seperti jalan dan jembatan penghubung Siantar-Tanah jawa. Kerusakan ditaksir mencapai puluhan milliar rupiah.
Atas insiden tersebut, Pemerintah Kecamatan Tanah Jawa dan perusahaan PTPN IV Marihat melakukan penanganan tanggap darurat pasca bencana banjir, dengan membangun jembatan untuk dapat dilalui warga yang meggunakan sepeda motor. Perbaikan dilakukan dengan mendirikan jembatan terbuat dari bahan kayu. Direncanakan pada Sabtu (16/11) jembatan selesai dikerjakan.
Camat Tanah Jawa Parolan mengatakan saat ini tengah dilakukan penangganan sementara untuk memudahkan masyarakat melintas di lokasi bekas banjir. Penanganan lanjut Parolan dilakukan dengan pemasangan jembatan kecil.
“Kapasitasnya hanya untuk lintasan sepeda motor dan masyarakat umum saja dan pejalan kaki. Kemudian untuk mobil sementara ini harus memutar menunggu pemasanggan kembali jembatan bailey itupun nantinya dibatasi hanya 8 ton saja,”ujar Parolan ditemui Mistar, Rabu (13/11) siang di Nagori Marubun Jaya.
Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak perkebunan untuk mengatasi persoalan ini. Hingga saat ini pembangunan tiang paku bumi di lokasi kerusakan terhenti pegerjaannya kondisi ini dipicu oleh curah hujan tinggi pada Senin (11/11) malam kemarin.
“Pembangunan tiang paku bumi itu pun berhenti karena hujan. Makanya kita kebut pembangunan jembatan penyeberangan ini,” tandasnya.
Amatan Mistar dampak dari rusaknya jembatan ini menyebabkan antrian panjang hingga empat kilometer. Petugas kepolisian dan warga sekitar memberlakukan sistem buka tutup. Beberapa kendaraan roda empat juga terlihat mogok akibat sulitnya melalui jalur ini.(hm02)
Penulis : Billy Nasution
Editor : Maris
