18.2 C
New York
Thursday, September 26, 2024

Maraknya Bom Ikan, Satker Pengawas Perikanan Sibolga: Kami Tak Bisa Atasi Sendiri

Tapteng, MISTAR.ID

Penangkapan ikan menggunakan bom di perairan Pantai Barat Sumatera Utara (Sumut) masih marak terjadi. Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengawas Perikanan Sibolga, A. Siregar, mengungkapkan bahwa pihaknya kesulitan mengatasi masalah ini sendirian.

“Kami tak mampu mengatasinya sendiri. Harus ada koordinasi dengan sesama pengawas, termasuk TNI AL, Polisi dan instansi terkait lainnya,” ujar A. Siregar di sela-sela acara pembersihan bersama kawasan pariwisata Pantai Pandaratan Kelurahan Pondok Batu Kecamatan Sarudik Tapteng, Selasa(24/9/24).

Lanjutnya, setahun lalu pihaknya telah menangkap beberapa unit kapal dengan penggunaan bom di sekitar perairan pulau Nias.

“Itupun, kita kerja sama dengan instansi pengawas lainnya,” ujarnya.

Baca juga: Maraknya Bom Ikan di Pantai Barat, Mantan Anggota DPRD Sumut: Tangkap Pelaku!

Diakui Siregar, karena keterbatasan peralatan dan person, cukup sulit untuk menindak secara sendiri-sendiri. “Mungkin sama kita ketahui, para pemainnya orang-orang hebat,” sebut Siregar.

Begitupun, pihaknya akan mengupayakan koordinasi dengan pengawas terkait, sehingga seluruh peralatan penangkapan ikan yang “ilegal” dan mengancam kelestarian lingkungan hidup khususnya di perairan laut, dan juga biota lainnya.

Sementara itu Damai Mendrofa, penggiat lingkungan hidup di Sibolga dan Tapteng sangat menyesalkan masih maraknya penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan khususnya di perairan Pantai Barat Sumatera Utara.

Baca juga: Penggunaan Bom Ikan Masih Beroperasi di Pantai Barat Tapteng

“Sesungguhnya selama ini telah terus kita kampanyekan dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk mencegah penangkapan ikan yang dilarang termasuk dengan penggunaan bom,” ucap Damai Mendrofa pendiri Komunitas Yayasan Masyarakat Pengawasan Pantai Barat Sumatera Utara.

Diharapkannya, bukan hanya sekedar penindakan atau sanksi yang perlu dilakukan instansi terkait. Namun yang lebih penting dari itu adalah pemberian kesadaran bahwa penggunaan bahan peledak bukan hanya merugikan secara ekonomi dan lainnya.

“Namun untuk kelestarian lingkungan hidup dan kepentingan generasi ke depan,” ucap Damai Mendrofa. (poltak/hm25)

Related Articles

Latest Articles