17.6 C
New York
Tuesday, September 24, 2024

Bobby Nasution: Infrastruktur dan Akses Kesehatan di Sumut Belum Memadai

Medan, MISTAR.ID

Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengkritik beberapa hal di Sumut yang menurutnya masih perlu perbaikan, yaitu tentang infrastruktur dan juga akses kesehatan yang susah.

Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan usai pengundian nomor urut pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut di Hotel Grand Mercure Medan, Senin (23/9/24) malam.

“Kita semua tahu, Sumut ini provinsi yang luar biasa, provinsi terbesar di Pulau Sumatera. Kita sering dengar cerita klasik, klasik sekali, kalau kita jalan-jalan, Dari Aceh atau dari Sumbar menuju Sumut, kalau kita naik mobil dan disupirin, tahu kapan sampainya? Pas kepala kejedut di mobil. Benjol kepala kita,” sebutnya.

Menurut Bobby, cerita klasik tersebut berkembang karena masih banyaknya jalan dan infrastruktur di Sumut yang kondisinya belum memadai. Berbeda dengan kondisi jalan di Aceh maupun Sumbar yang sudah bagus.

“Kalau ngomongin nomor urut, saya sangat setuju kita (Bobby-Surya) dapat nomor urut 1, Pak Edy dan Pak Hasan dapat nomor urut 2, karena kita ingat Rp 2,7 triliun,” sebutnya.

Baca juga: Lepas 12 Pertukaran Pelajar ke Gwangju, Bobby Nasution: Jaga Nama Baik Kota Medan

Wali Kota Medan itu menilai, karena APBD Sumut besar, harusnya proyek Rp 2,7 triliun dapat diselesaikan sehingga jalan di Sumut lebih baik. Tapi, pada kenyataannya tetap tidak terselesaikan.

“Infrastruktur memang perlu pembiayaan, infrastruktur memang perlu uang, Provinsi Sumut APBD-nya besar sekali. Harusnya dengan Rp 14 triliun lebih satu tahun, Rp 2,7 triliun untuk jalan harusnya kalau bisa selesai proyek itu mungkin ada sedikit enak, tapi kalau nggak selesai agak berat juga jalan di Sumut,” jelasnya.

Kemudian Bobby juga berpendapat bahwa sektor kesehatan di Sumut masih tertinggal dari beberapa daerah lain di Indonesia. Hal tersebut dilihat dari masih susahnya akses berobat masyarakat di Sumut.

“Saya pahami ada kondisi seorang rakyat membutuhkan pemimpinnya, yaitu pada saat mereka sakit. Mereka butuh sosok pemimpin yang bisa memastikan mereka untuk berobat, datang hanya membutuhkan KTP. Tapi kita tahu dari 38 provinsi yang ada di Indonesia, Sumut salah satu yang masyarakatnya belum bisa berobat pakai KTP. Kalau di Medan sudah bisa ya,” tutupnya. (maulana/hm20)

Related Articles

Latest Articles