18.1 C
New York
Monday, September 23, 2024

Asal Usul Gelar Profesor

Jakarta, MISTAR.ID

Gelar profesor telah dikenal luas sebagai pangkat tertinggi dalam akademik, namun asal usul penyebutan profesor tidak selalu terkait dengan jabatan akademik. Menurut tulisan Michel Clasquin-Johnson dari University of South Africa yang diterbitkan di ResearchGate pada Oktober 2014, istilah “profesor” awalnya merujuk pada seseorang yang “mengaku” atau “menyatakan” keyakinannya, terutama saat memasuki suatu ordo keagamaan. Kata “profesor” berasal dari “to profess,” yang artinya menyatakan keyakinan atau iman.

Dalam konteks abad pertengahan di Eropa, istilah ini lebih terkait dengan pernyataan keagamaan daripada bidang akademik. Di Indonesia, istilah profesor dan guru besar digunakan bergantian untuk menggambarkan jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profesor adalah pangkat dosen tertinggi di perguruan tinggi, atau disebut juga guru besar atau mahaguru. Jumlah profesor di Indonesia sendiri pada 2023 tercatat sekitar 8.121, atau hanya 2,61% dari total dosen aktif yang mencapai 311.163 orang.

Seiring berjalannya waktu, makna profesor berkembang menjadi jabatan akademik. Di Eropa, istilah ini mulai digunakan pada abad pertengahan, di mana para profesor adalah orang-orang yang mengelilingi meja untuk membuat keputusan dan mendirikan jabatan di universitas.

Baca juga: Unimed Tambah 19 Guru Besar/Profesor

Menurut Kamus Bahasa Inggris Oxford (OED), pada masa itu profesor dianggap sebagai sinonim dari magister atau gelar doktor yang menunjukkan hierarki guru.

Dilansir dari detik, Senin (23/9/24), pada periode Dinasti Tudor di Inggris (1485-1603), istilah profesor mulai digunakan sebagai jabatan dalam lingkungan akademik, selain dosen (lecture) dan reader (jabatan di atas dosen senior, tetapi di bawah profesor).

Pada 1540-an, jabatan dosen juga disebut sebagai profesor ketika Raja Henry VIII mendirikan lima jabatan di bidang ketuhanan, hukum sipil, kedokteran, Ibrani, dan Yunani. Dari titik inilah istilah profesor mulai diadopsi untuk menyebut guru yang dianggap sangat kompeten dan berbakat.

Michel Clasquin-Johnson menekankan bahwa di zaman modern, profesor tidak hanya menjadi sebuah jabatan akademis, tetapi juga simbol intelektual yang diharapkan aktif dalam penelitian, pengajaran, dan berbagi pengetahuan secara publik. Seorang profesor harus mampu melampaui batas-batas disiplin ilmu dan memikirkan gagasan-gagasan besar yang dapat diimplementasikan di masyarakat.

Related Articles

Latest Articles