Jakarta, MISTAR.ID
Tinggal sebulan lagi, Joko Widodo (Jokowi) segera mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden, dan ia akan digantikan oleh Prabowo Subianto.
Sesuai Undang-undang (UU) nomor 7 tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil presiden, Jokowi dan wakilnya akan menerima uang pensiun setara dengan 100 persen gaji pokok terakhir mereka.
Adapun gaji presiden sebesar Rp30,2 juta. Angkanya lebih besar enam kali dari gaji tertinggi pegawai negeri sipil (PNS) yang sekitar Rp5 juta.
Baca juga:Menteri PUPR Pastikan Proyek Infrastruktur Rampung Sebelum Jabatan Presiden Jokowi Berakhir
Selain uang pensiun, negara juga memberikan jatah rumah kepada Jokowi di lahan seluas 12 ribu meter persegi tepatnya di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.
“Kepada bekas presiden dan wakil presiden yang berhenti dengan hormat dari jabatannya masing-masing: a. diberikan sebuah rumah kediaman yang layak dengan kelengkapannya,” dikutip dari pasal 8 UU Nomor 7 Tahun 1978
Awalnya, negara membatasi besaran harga rumah pensiun bagi presiden dan wakil presiden maksimal Rp20 miliar. Namun, aturan tersebut tidak lagi dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 120/PMK.06/2022.
Baca juga:Jokowi Perkenalkan Prabowo Sebagai Presiden RI Berikutnya di Acara World Water Forum
Aturan baru hanya menyebut presiden dan wakil presiden berhak atas rumah pensiun dengan luas maksimal 1.500 meter persegi di DKI Jakarta.
Presiden dan wakil presiden diperbolehkan memilih lokasi rumah pensiun di luar Jakarta. Luas maksimal rumah pensiun di luar Jakarta menyesuaikan harga tanah seluas 1.500 meter persegi di DKI Jakarta.
Jokowi telah memilih rumah pensiunnya di Colomadu. Negara telah memproses pembelian tanah tersebut. Pembangunan pun telah dimulai.
“Awalnya dulu 9.000 meter persegi, sekarang luasnya 12 ribu berapa gitu, ada empat patok,” kata Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono. (cnn/hm17)
