21.9 C
New York
Friday, September 27, 2024

11 Ribu Anak Indonesia Didiagnosa Kanker Setiap Tahunnya

Jakarta, MISTAR.ID

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 400 ribu anak dan remaja di seluruh dunia didiagnosis mengidap kanker setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 11 ribu kasus kanker pada anak setiap tahunnya.

Angka ini belum termasuk anak-anak yang tidak terdiagnosis, terutama di daerah terpencil. Seorang dokter spesialis anak, dr Yaulia Yanrismet menjelaskan bahwa meski jumlah kasus kanker pada anak tampak kecil dibandingkan dengan populasi global, penyakit ini memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi.

“Sebagian besar kasus kanker pada anak di Indonesia baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau metastasis, yaitu ketika sel kanker telah menyebar ke organ lain dari lokasi awal,” kata dr. Yaulia, dilansir dari detik, Senin (23/9/24).

Menurut dr Yaulia, angka kesembuhan kanker pada anak di Indonesia hanya sekitar 20-35 persen. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya angka kesembuhan ini adalah mitos yang masih berkembang di masyarakat serta terlambatnya pencarian pertolongan medis.

Baca juga: Melonjak Jumlah Perempuan Asia-Amerika dan Pasifik Idap Kanker Payudara

Keterlambatan ini sering terjadi karena fasilitas kesehatan dasar tidak memiliki peralatan diagnosis yang memadai, sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya.

“Selain itu, kurangnya pengetahuan baik di kalangan masyarakat maupun tim medis di daerah juga menjadi kendala dalam penanganan kanker pada anak,” tambahnya.

Tiga jenis kanker yang paling umum ditemukan pada anak-anak di Indonesia adalah leukemia (kanker darah), lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan brain tumor (tumor otak).

Penyebab pasti kanker pada anak masih belum diketahui. Namun, dr Yaulia mengungkapkan bahwa kemungkinan ada hubungan dengan kelainan proses genetik atau mutasi yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiko seperti lingkungan yang tidak sehat, paparan radiasi, konsumsi makanan yang tidak baik, serta infeksi virus seperti HPV yang dapat memicu kanker serviks.

“Karena itu, vaksinasi HPV kini telah diberikan kepada anak-anak usia sekolah untuk pencegahan sejak dini,” tutupnya. (detik/hm20)

Related Articles

Latest Articles