22.3 C
New York
Saturday, September 21, 2024

Waduh, Tiket Acara Penutupan PON XXI Dibanderol Rp150 Ribu Melalui Calo

Deli Serdang, MISTAR.ID

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 akhirnya tuntas. Setelah acara pembukaan digelar di Aceh, kini giliran Sumatera Utara yang menggelar Closing Ceremony di Stadion Utama Sumut sarana olahraga Sport Center di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (20/9/24).

Tiket menonton yang sejatinya gratis justru banyak dijual oleh calo di sekitar Stadion Utama dengan bandrol Rp150 ribu per orang. Informasi dihimpun, tiket untuk menonton Closing Ceremony PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 sudah habis jauh hari sebelum pelaksanaan. Sehingga terkesan ada dugaan permainan antara PB PON bidang tiketing dengan para oknum ‘calo’.

Riki, salah seorang warga Batang Kuis ditemui di sekitar Stadion Utama Sumatera Utara mengaku mendapatkan tiket dari ‘calo’ dengan harga Rp150 ribu per tiketnya. “Di situs ticketing PON sudah habis, jadi saya bersama anak langsung ke sini, dan ditawari per tiketnya Rp150 ribu. Yang jual bilang jangan bilang ke siapa-siapa ya,” kata Riki, Jumat malam.

Parahnya, banyak masyarakat yang telah memiliki tiket dan juga membawa undangan khusus untuk menyaksikan closing ceremony, tak bisa masuk ke dalam stadion. “Gak jelas panitianya. Sudah mahal beli tiketnya gak bisa masuk juga. Entah apa maksud mereka,” teriak warga yang merasa kesal melihat kearogansian penjaga pintu masuk.

Baca Juga : Diwarnai Pesta Kembang Api, PON XXI 2024 Resmi Ditutup

Karena kesal, banyak warga yang memilih pulang sambil mengerutu sepanjang jalan. Bahkan, banyak sejumlah warga maupun tamu undangan dari Pemkab Deli Serdang yang mengendarai mobil terpaksa harus berputar-putar mencari jalan alternatif menuju lokasi Sport Center. Sebab jalan yang semestinya dari Bandara Kualanamu maupun dari Tanjung Morawa menuju bandara melintasi stadion utama telah diblokir petugas Kepolisian.

Bentakan dan ucapan kotor petugas dilontarkan kepada pemilik mobil yang memelas agar diberi akses jalan masuk karena mereka merupakan tamu undangan.

“Main maki aja polisinya. Kita dikatai bodoh, tolol lah. Padahal kita tamu undangan dan merupakan ASN Pemkab Deli Serdang,” aku sejumlah kepala bidang di beberapa dinas dan badan Pemkab Deli Serdang seraya meminta agar namanya dirahasiakan.

“PB PON harus bertanggungjawab dengan kondisi ini. Ini momen yang sangat langka bagi warga Sumut, itu pun masih ‘diolah’ juga. Kami meminta pasca pelaksanaan PON ini, KPK segera mengambil tindakan terhadap semua kebobrokan sistem pelaksanaan multi event ini. Kami menduga banyak permainan yang sifatnya menguntungkan kalangan tertentu saja,” ucap B Prasetya, Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Penyalur Aspirasi Masyarakat Sumatera Utara (LSM-GEPAMA Sumut) saat dimintai komentarnya. (sembiring/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles