Medan, MISTAR.ID
Pasca dipulangkannya AD, salah seorang terduga pelaku pencabulan terhadap TAS. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Medan selaku kuasa hukum pelapor akan melaporkan oknum penyidik pembantu di Unit PPA Polrestabes Medan ke Propam.
Hal itu diungkapkan Wakil direktur LBH Medan, Muhammad Alinafiah Matondang, Selasa (17/9/24) saat dihubungi Mistar. Menurutnya, hal yang dilakukan penyidik pembantu diduga melakukan pelanggaran kode etik.
Pasalnya, oknum penyidik memulangkan AD terlebih dahulu sebelum LCL diminta untuk mencabut laporan.
“Setidak-tidaknya itu (dugaan pelanggaran kode etik). Karena informasi yang kita terima dari pelapor si AD dipulangkan terlebih dahulu, baru pelapor menandatangani pencabutan laporan terhadap AD,” ungkap Alinafiah.
Baca juga:Â Hasil Visum Keluar, Terduga Pelaku Pencabulan Terhadap Remaja 16 Tahun Dilepas
Seharusnya, lanjut Ali jika penyidik pembantu telah melakukan gelar perkara dan menyimpulkan bahwasanya AD tidak cukup bukti untuk dilakukan penahanan, penyidik memberikan SP2HP kepada pelapor.
“Sampai sekarang pelapor (LCL) kan belum menerima SP2HP,” tuturnya.
Ali juga mengkonfirmasi kebenaran bahwa LCL telah mencabut laporan terhadap AD. Hal itu dikatakan atas permintaan penyidik kepada LCL.
“Terkonfirmasi. Pelapor diminta penyidik mencabut laporan,” jelasnya.
Baca juga:Â Dua Remaja Diamankan Personel Brimob Hendak Tawuran di Medan Labuhan
Ali juga menegaskan bahwa pihaknya saat ini fokus kepada permasalahan psikis TAS. Menurutnya, selain masalah fisik, psikis TAS juga menjadi prioritas untuk disembuhkan.
“Iya kita akan menggandeng rekan-rekan kita untuk proses pemulihan dan penyembuhan psikis korban. Mungkin dari psikolog atau lembaga lain nanti kita koordinasikan,” pungkasnya.
Terpisah, Kanit PPA Polrestabes Medan, Iptu Dearma Agustina Sinaga ketika diminta tanggapannya belum bersedia memberi keterangan. (putra/hm25)
