Medan, MISTAR.ID
Dalam mengangkat kearifan lokal masakan sambal berbahan dasar andaliman jadi ciri khas makanan di Sumatera Utara (Sumut). Salah seorang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Medan, Koad kemudian mengelola lada batak ini menjadi sambal yang dicampur dengan ikan roa.
Koad mengatakan alasannya menggunakan andaliman sebagai bahan utama karena ingin mengangkat kebudayaan Sumut yang khas dengan rasanya, seperti jeruk lemon segar yang kuat dan pedas dan hanya terdapat di Sumut.
“Kita pokoknya mengangkat komoditas lokal yang ada, seperti sambal andaliman yang dicampur ikan teri Medan dan ada juga sambal bawang batak,” katanya pada mistar.id, Kamis (12/9/24).
Baca juga :Â Cuaca Tak Stabil, Harga Andaliman di Toba Tembus Rp300.000/Kg
Koad mengatakan sudah pernah mengenalkan sambal tersebut ke Negara Taiwan pada saat sebelum Covid-19 dan saat ini sambal produksi rumahannya ini telah ada di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung.
“Kalau di Medan di seluruh supermaket besar sudah ada semua, seperti berastagi supermarket, suzuya, di bandara-bandara juga sudah ada baik Kualanamu, Soekarna Hatta, Terminal 1 dan 2,” jelasnya.
Koad juga mengungkapkan beberapa hambatan yang dihadapinya selama berbisnis sambal ini yakni fluktuasi harga bahan pokok yang tak menentu.
