20.1 C
New York
Monday, September 9, 2024

IDI Sumut: Selain Kecerdasan, Mahasiswa PPDS Harus Siapkan Mental

Medan, MISTAR.ID

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara (Sumut) menanggapi kasus perundungan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang terjadi di sejumlah universitas.

Ketua IDI Sumut, dr Ramlan Sitompul menyampaikan jika kasus perundungan terjadi hampir di seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara hingga di dunia internasional. Menurutnya, dalam pendidikan kedokteran, untuk bisa menjadi dokter harus memiliki kecerdasan di level tertentu.

“Seluruh dokter dituntut untuk ilmunya terstandarisasi internasional dan selalu mengupdate ilmu pengetahuan,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (6/9/24).

Melihat kondisi di lapangan, ia mengungkapkan mahasiswa yang mengikuti pendidikan kedokteran, tentu memiliki kecerdasan di level berbeda. PPDS harus bisa beradaptasi dengan cepat agar bagaimana caranya supaya jangan sampai kena bully.

“Sekarang ini adalah mahasiswa PPDS harus siapkan mentalnya, siapkan strategi supaya dia jangan terbullly gitu loh. Kadang-kadang khilaf juga senior di atas ini, karena mereka juga mendapatkan tuntutan seperti menyelesaikan pendidikan dan lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga : Respon IDI Sumut soal Wanita Asal Langkat Tewas Diduga Akibat Sedot Lemak

Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) itu mengakui jika hal yang bersifat bully itu ada dalam kedokteran. “Memang ada bullynya. Kuperhatikan ada oknum atau senior yang memanfaatin si junior dengan contoh seperti membeli makanan,” ucapnya.

Dengan pengalamannya pula, saat masuk pendidikan spesialis harus melayani senior lantaran ada tugas-tugas pendidikan yang harus dilakukan. “Contoh ketika abang kelas kita melakukan operasi. Di ruang operasi, aku kan harus membantu menyediakan kebutuhan-kebutuhannya. Makanya ada tim yang terlibat mulai semester bawah hingga ketiga,” jelasnya.

Bagi mahasiswa PPDS, ia menyampaikan jika menjadi dokter jangan berfikir untuk dilayani, melainkan harus melayani. “Makanya waktu dulu di sini (Sumut), ketika kami (IDI) melakukan pembinaan dan banyak bagian di Medan seperti itu (bully dan sejenisnya) kita tertibkan. Kita pecat atau berhentikan dokter dokter yang nakal walaupun memang tidak kita publikasikan,” ucapnya.

“Jadi ini imbauan kepada adik-adik kami di kedokteran yang pertama siapkan kecerdasan, siapkan mental, siapkan rasa respect kita,” pungkasnya. (berry/hm24)

 

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles