Jakarta, MISTAR.ID
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa mengungkapkan adanya potensi tsunami setinggi hingga 20 meter di wilayah Banten jika megathrust di selatan Jawa terjadi.
Menurut penelitian yang dilakukan pihak BRIN, Banten berada di bawah ancaman empat segmen megathrust.
“Salah satunya adalah Megathrust Selat Sunda yang memiliki potensi besar karena belum terjadi gempa besar dalam waktu yang lama,” kata Nuraini, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (4/8/24).
Baca juga: Hadapi Gempa Megathrust, BPBD Sumut Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Megathrust Selat Sunda, yang berukuran panjang 280 km dan lebar 200 km dengan pergeseran (slip rate) sebesar 4 cm per tahun. Terakhir kali mengalami gempa besar pada tahun 1757, sehingga zona ini dianggap sebagai zona seismic gap yang sangat berpotensi.
Rahma memperkirakan Tsunami ini diperkirakan bisa tiba dalam waktu sekitar 20 menit setelah gempa.
Untuk menghadapi potensi bencana ini, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa BMKG telah fokus pada mitigasi gempa di zona Megathrust Selat Sunda, terutama karena kawasan ini berdekatan dengan wilayah industri di Banten yang sangat padat penduduk.
“BMKG telah memasang berbagai alat mitigasi, termasuk seismograf, akselerograf, automatic water level, dan sirine evakuasi di wilayah ini,” jelas Dwikorita. (cnn/hm20)
