20.1 C
New York
Monday, September 9, 2024

Cabai Rawit Sumbang Inflasi Tahunan di Sumut 

Medan, MISTAR.ID

Agustus 2024 Inflasi di Sumatera Utara tercatat berada angka 0,67 persen terhadap inflasi tahun kalender 2024 atau yeay on year (yoy), sementara deflasi secara bulan ke bulan (m-to-m) berada di angka 0,14 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Asim Saputra menyampaikan bahwa perkembangan inflasi bulan ke bulan dipengaruhi oleh kelompok makanan dan minuman.

“Kalau kita cermati inflasi yang terjadi pada kelompok pengeluaran Inflasi kelompok terdata makanan, minuman dan tembakau menjadi kategori tertinggi yang mencapai 0,65 persen dengan andil inflasi 0,22 persen,” katanya, Senin (2/9/24) melalui kanal youtube resmi BPS Sumut.

Baca juga: Harga Bahan Pokok di Sumut Berfluktuasi pada Awal Pekan

Lanjutnya, Asim menjelaskan bahwa ada beberapa komoditas dominan penyumbang inflasi secara m-to-m pada bulan Agustus 2024 seperti cabai rawit, kangkung, ikan gembung dan ketimun.

“Cabai rawit menyumbang inflasi sebesar 0,4 persen dan kangkung 0,2 persen diikuti ikan kembung 0,2 persen dan ketimun 0,2 persen. Sementara itu ada juga komoditas yang menyumbang deflasi seperti bawang merah 0,23 persen, cabai merah 0,05 persen, daging ayam 0,03 persen kemudian jeruk dan kentang masing-masing 0,2 persen,” jelasnya.

Sementara itu jika dibandingkan, inflasi dari tahun ke tahun (y-to-y) atau dari Agustus 2024 terhadap Agustus 2024 terjadi inflasi sebesar 1,86 persen.

Baca juga: Tahun 2024 BPS Catat Jumlah Penduduk Ekonomi Menengah Turun

“Dari deflasi yang terjadi berturut-turut kita bisa melihat bahwa inflasi di Sumatera Utara secara year-on-year tercatat hanya 1,86 persen dan tingkat inflasi tahunan Agustus 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya,” ungkapnya.

Dan terlihat dari beberapa komponennya beberapa komoditas sudah mengalami penurunan harga yang signifikan seperti pada kelompok makanan dan minuman yang inflasinya hanya 2,92 persen.

“Sedangkan untuk pakaian dan alas kaki terdapat inflasi sebesar 2,18 persen dengan andil inflasi 1,03 persen kemudian disusul kelompok kesehatan dengan inflasi 1,44 persen,” tukasnya. (dinda/hm25)

Related Articles

Latest Articles