Medan, MISTAR.ID
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak jadi mengusung Ahok pada Pilkada Jakarta 2024. Partai berlambang banteng itu lebih memilih pasangan calon (paslon) Pramono Anung-Rano Karno.
Hal tersebut membuat berbagai macam spekulasi publik. Sebab, secara elektabilitas Ahok berada pada urutan teratas dalam jajaran kader PDIP untuk maju di Jakarta.
Pengamat politik, Boy Anugerah berpendapat untuk alasan yang lebih presisi mengapa pilihan PDIP jatuh pada Pramono Anung ketimbang Ahok, tentu jawabannya ada pada Megawati selaku pemegang kuasa tunggal di PDIP.
Baca juga :Â PDIP Usung Anies-Rano Karno Ikuti Pilkada Jakarta 2024
“Tapi jika hendak diketengahkan dari sisi analisa politik, jawabannya adalah sebagai bentuk berjalannya kaderisasi politik di PDIP. Pramono Anung adalah tokoh matang,” ujarnya kepada Mistar, Sabtu (31/8/24).
Selain itu, Pramono juga mendapat penugasan dari PDIP di kabinet sejak 2015 dan pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI dari PDIP.
