20.4 C
New York
Friday, August 30, 2024

Kontroversi AI Dalam Pendidikan, Ini Solusinya

Medan, MISTAR.ID

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.

Hal ini dikatakan Winner Jihad Akbar selaku Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA), Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen, menurutnya teknologi saat ini begitu cepat berubah. Banyak teknologi baru hadir.

Bahkan di tahun 2024 makin banyak berbagai brand mengeluarkan fitur terkait kolaborasi sinkronisasi hardware software dengan fitur AI atau kecerdasan buatan.

“Dengan AI, pengalaman belajar dapat disesuaikan secara dinamis, lebih privat, dan lebih spesifik terhadap kebutuhan individu dan memungkinkan pendekatan yang lebih personal dan adaptif yang meningkatkan efektivitas pembelajaran,” katanya dalam webinar bertajuk merancang pengalaman pembelajaran interaktif dengan kecerdasan buatan yang ditayangkan secara langsung melalui aplikasi Youtube, Rabu (28/8/24).

Baca juga: Presiden Jokowi Yakin Teknologi AI Ciptaan Elon Musk Jadi Potensi Bisnis

Namun, lanjutnya, ada beberapa kontroversi terkait AI di dalam dunia pendidikan. Ada yang menolak karena dianggap AI bisa menggantikan manusia atau AI dianggap tidak bisa menggantikan peran manusia.

“Dan kita akan sepakat bahwa manusia tidak akan pernah digantikan oleh AI. Namun manusia tanpa AI itu akan tergerus, tergantikan, akan kalah dari dari manusia yang menggunakan AI,” lanjutnya.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama Direktorat SD, Ditjen PDM, M Noor Ginanjar menjelaskan tentang apa saja yang perlu dipersiapkan dan kesepakatan kelas dalam menggunakan AI dalam pembelajaran.

Baca juga: Lebih Canggih, Google Luncurkan Generator Gambar Berbasis AI

Diawali dengan memberikan pertanyaan mengenai AI apa saja yang digunakan oleh para guru dalam pembelajaran, dari 118 respon yang masuk ia mendapat kesimpulan bahwa yang paling banyak digunakan adalah Gemini, ChatGPT dan Canva.

Related Articles

Latest Articles