22.7 C
New York
Wednesday, August 28, 2024

Oknum Guru Jadi Tersangka Penganiayaan, Pelapor: Anaknya Tak Dibully

Medan, MISTAR.ID

Pelapor kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum guru inisial HS (36), Yuni Sitohang (28), membantah jika anaknya telah membully anak HS berinisial K.

Hal itu diungkapkan Yuni saat ditemui mistar, di kawasan Jalan H Agus Salim, Kelurahan Medan Polonia Rabu (28/8/24).

Menurut Yuni, peristiwa yang terjadi 10 Maret 2024 yang lalu itu bermula saat anaknya berinisial AR dan K beserta anak-anak lainnya sedang bermain.

Baca juga: Oknum Guru Jadi Tersangka, PH: Klien Kami Tak Berniat Menganiaya

Ketika asyik bermain, K disebut cekcok dengan seorang anak lainnya. Putra oknum guru itu kemudian memukul anaknya tersebut sembari mengucapkan kata yang tidak pantas.

“Awalnya anak saya main-main sama anak dia (HS). Jadi anaknya dia ada kayak bergaduh sama anak yang lain. Terus dipukul anak pelaku badan anak tetangga sambil cakap kotor,” ucap Yuni didampingi suaminya.

Mendengar ucapan yang tak pantas dari mulut K, AR mengancam anak itu untuk memberitahu ucapan tersebut kepada ibunya HS.

“Dibilang anak saya, ‘Ku kasih tau kau sama mami kau ya’. Anaknya ini takut kali sama maminya,” lanjut Yuni.

Baca juga:Mata Anak SD Tertancap Pulpem Teman Kelasnya, Guru Tak Peduli

Selanjutnya, anak-anak tersebut berniat menghukum K. Mereka pun mengangkat tubuh K hingga ke depan salah satu rumah kosong di lokasi.

“Memang diangkat anaknya ini (K), tapi tidak sampai ke dalam rumah. Nggak di dalam rumah. Jadi diangkat anak-anak itu anaknya, terus dilepaskan mereka. Terus lari, celananya itu tersangkut ke pagar,” ungkapnya.

Kemudian, K pun pulang ke rumah sambil menangis mengadu kepada ibunya bahwa dia telah dibully teman-temannya. Tak lama berselang, HS pun datang ke lokasi.

“Dia bilang sama mamaknya, ‘Mi aku dibully’. Sambil nangis anaknya bilang itu. HS datang nanya sama anak-anak itu. Terus dia bilang, ‘Bilang sama mamak bapak kalian, nggak takut aku. Capek nanti mamak bapak kalian menghadapi aku’,” tutur Yuni sembari mengulang ucapan HS.

Baca juga:Anaknya Dibully, Seorang Guru Justru Jadi Tersangka

Tak sampai di situ, lanjut Yuni, HS kemudian dan anaknya K membalas perlakuan teman-temannya. Oknum guru itu dikatakan meminta K mengambil batu dan memukul kepala teman-temannya. Mendengar perintah itu, diduga K takut dan meninggalkan lokasi.

“Pelaku nyuruh anaknya ambil batu. Disuruhnya anaknya pecahkan kepala anak-anak itu satu-satu. Ada saksinya, saya ngomong gini ada saksinya,” tegas Yuni.

“Setelah itu karena anaknya gak berani ngebales, itulah dipukulinya anak-anak itu. Lima  anak, 2 anak lah yang lebam pahanya. Pokoknya kata saksi sekuat tenaga dia mukulnya. Sampai 4 hari gak ilang (bekasnya). Sampai anakku malam-malam ngigau,” lanjut Yuni.

Yuni pun menyesalkan terkait pemberitaan bahwa anak HS dibully. Dikatakannya, teman-teman K saat itu hanya mengangkat K dan celananya tersangkut di pagar. Yuni pun mengakui keesokan harinya K sudah kembali bermain dengan teman-temannya.

“Gini, kejadian kemarin tanggal 10 Maret. Tanggal 11 Maret anaknya itu udah main-main. Tetangga yang ngomong. Ada saksinya. Tapi setelah dia tau dilaporkan, asal saya lewat anaknya lari. Anaknya nggak dirundung. Cuma diangkat, dilepas di depan pagar, tersangkut celananya di pagar. Yang dimain-mainkan kemaluan dan ditelanjangi itu nggak ada,” ungkapnya. (putra/hm17)

Related Articles

Latest Articles