21.9 C
New York
Tuesday, August 20, 2024

Mantan PM Bangladesh, Terjerat Penyelidikan Kasus Pembunuhan Massal Terkait Demo

Dhaka, MISTAR.ID

Mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, kini menghadapi salah satu tantangan terberat dalam karier politiknya. Ironisnya, tantangan ini datang dari institusi yang ia dirikan sendiri, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh (ICT).

Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh, yang dibentuk oleh Hasina pada 2010, yang awalnya didirikan untuk mengadili kejahatan selama perang pembebasan Bangladesh dari Pakistan, kini justru berbalik menginvestigasi pendirinya atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan.

ICT baru-baru ini meluncurkan tiga penyelidikan terkait pembunuhan massal yang terjadi selama kerusuhan yang memaksa Sheikh Hasina meninggalkan Bangladesh. Kerusuhan yang dipimpin oleh mahasiswa selama sebulan itu menyebabkan lebih dari 450 korban jiwa, banyak diantaranya tewas akibat tindakan represif dari kepolisian.

Baca juga: PM Bangladesh Sheikh Hasina Mudur, Militer Bentuk Pemerintahan Sementara

Ataur Rahman, Wakil Direktur Sel Investigasi Pengadilan Kejahatan Perang, mengonfirmasi bahwa pengadilan sedang mengumpulkan bukti awal. “Setelah ini, kami akan pergi ke lokasi kejahatan,” ujar Rahman dikutip dari AFP seperti dilansir, Selasa (20/8/24).

Kasus-kasus ini, yang sebagian besar diajukan oleh perorangan, mencakup kekerasan di wilayah Mirpur, Munshiganj, dan Savar, yang semuanya berada di sekitar ibu kota, Dhaka.

Lebih dari 15 kasus lain juga telah diajukan oleh unit kepolisian di seluruh negeri, beberapa di antaranya terkait dengan insiden sebelum kerusuhan terbaru.

Tuduhan yang dihadapi oleh Hasina mencakup pembunuhan dan kejahatan terhadap kemanusiaan, menambah berat beban politik yang kini dihadapi. (kcm/hm25)

Related Articles

Latest Articles