21.2 C
New York
Monday, August 19, 2024

Berbulan-bulan Warga di Jalur Gaza Memakai Baju yang Sama

Gaza, MISTAR.ID

Akibat perang Israel-Hamas selama 10 bulan, warga di Jalur Gaza bertahan tanpa kebutuhan dasar di tengah krisis kemanusiaan.

Safaa Yassin selama berbulan-bulan memakaikan anaknya dengan baju putih yang sama. Situasi seperti ini sudah umum terjadi di Jalur Gaza yang telah hancur.

“Ketika saya hamil, saya bermimpi mendandani putri saya dengan pakaian yang indah. Hari ini, saya tidak punya apa-apa untuk dipakaikan kepadanya,” kata Yassin, salah satu dari ribuan warga Palestina yang mengungsi dari Kota Gaza, seperti dilansir dari Kompas yang mengutip Kantor berita AP.

Saffa tidak pernah berpikir bahwa suatu hari nanti tidak akan bisa memakaikan pakaian kepada anak-anak saya. Ibu berusia 38 tahun itu tinggal di Al-Mawasi, sebuah wilayah pesisir yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan oleh pasukan Israel.

Baca juga: Malaysia Evakuasi 41 Warga Palestina dari Jalur Gaza

“Namun, beberapa pakaian yang saya temukan sebelum mengungsi ke selatan, ukurannya salah atau tidak sesuai dengan musim,” tambahnya.

Saat ini, Gaza dilaporkan mengalami musim panas dengan suhu lebih dari 30 derajat Celcius.

Tak hanya Saffa, menemukan pakaian menjadi semakin sulit bagi 2,4 juta orang yang tinggal di wilayah Palestina yang dikepung oleh Israel tersebut.

Sebelumnya, Gaza pernah memiliki industri tekstil yang berkembang pesat, namun sejak perang dimulai pada 7 Oktober lalu, Gaza hanya menerima sedikit sekali bantuan.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza 40 Ribu, Negoisasi Gencatan Senjata Dilanjutkan

Faten Juda mengalami kendala serupa Saffa. Ia tak bisa memberikan pakaian layak kepada putranya. Putranya yang berusia 15 bulan bernama Adam hanya dipakaikan dengan piyama yang tidak pas.

Related Articles

Latest Articles