Medan, MISTAR.ID
Ingin mendapatkan beasiswa, namun ribet dengan persyaratan yang banyak dan harus dipenuhi. Tak sedikit orang yang memutuskan untuk berhenti karena sudah ‘malas’ dengan dokumen-dokumen persyaratan yang ditentukan.
Hal itu pernah dialami oleh Christhopi Sukma Sinulingga (31), ia mengaku beberapa kali pernah menunda pendaftaran beasiswa dikarenakan ‘mager’ alias malas bergerak.
“Sebenarnya tantangan terbesar sendiri adalah mewujudnyatakan niat/tekad kita. Karena terkadang kita punya keinginan untuk mendaftar beasiswa akan tetapi tidak terealisasi. Hal ini juga terjadi dengan saya, karena beberapa kali menunda daftar karena ‘mager’ untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan,” katanya kepada mistar.id, belum lama ini.
Lulusan Magister Akuntansi di Universitas Sumatera Utara (USU) ini juga menyarankan agar calon peserta beasiswa mempersiapkan segala sesuatunya jauh sebelum hari pendaftaran.
Baca juga: Demi Uang Kuliah, Mahasiswa Beasiswa Dagang Kopi di Pasar Kamu Deli Serdang
“Buat rencana yang terorganisir karena semakin baik dan matang persiapannya. Maka semakin dekat juga dengan keberhasilan. Jadi persiapan yang matang merupakan salah satu faktor penentu dalam proses mendapatkan beasiswa,” terangnya.
Karena pekerjaan utamanya yang tidak dapat dilakukan secara jarak jauh, pemuda yang pernah mengajar di salah satu SMP – SMA Swasta Internasional di Kota Medan ini akhirnya memutuskan untuk berhenti dan mantap melanjutkan studinya yakni program magister jurusan administrasi bisnis di Khon Kaen University, Thailand.
“Tapi, ada pekerjaan remote juga yang sedang dikerjakan saat ini,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa motivasi terbesarnya dalam mencoba beasiswa adalah untuk pengembangan diri dan mendapatkan pengalaman baru.
“Memilih luar negeri karena pastinya akan mendapatkan pengalaman yang benar-benar baru karena masuk ke dalam lingkungan yang baru. Pengalaman untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik, mendapatkan jaringan global, penelitian dan inovasi yang lebih luas,” sebutnya.
