19.9 C
New York
Monday, August 12, 2024

Sekretaris Gerindra Toba Dituding Lakukan Pembunuhan Berencana dan Pengancaman

Toba, MISTAR.ID

Sekretaris Gerindra, Kabupaten Toba, Paber Sitorus melaporkan perbuatan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik atas dirinya dari postingan di salah satu akun Facebook (FB), di mana dirinya dituding telah melakukan pembunuhan berencana atas kematian dari Wesly Sitorus beberapa waktu lalu.

Paber melaporkan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik, UU Nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP, sebagaimana dimaksud dalam pasal 311 ayat (1) atas nama, Mardimpu Tua Sitorus atas nama DKK.

“Begitu ngeri dan teramat sadis tuduhan yang diberikan kepada saya, mereka menuduh saya tanpa ada bukti – bukti yang jelas,” ujar Paber Sitorus sedih pada Senin (12/08/2024).

Baca juga: Pembunuh Ferian Hutapea di Dairi Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Kemudian dikisahkan Sekretaris Gerindra Toba kepada mistar.id, dirinya sangat terkejut dengan postingan (story FB) nickname Saor Paindoan Sitorus yang menampilkan rekaman video pembicaraan beberapa orang dengan menyebut – nyebut namanya.

“Sontak saya terkejut saat itu, sekira pukul 08.00 Wib, pada hari Minggu (11/08/2024), ketika membuka laman FB, saya melihat postingan (story FB dengan nickname Saor Paindoan Sitorus dan memutar berulang kali sambil melakukan perekaman,” terangnya.

Merasa tidak puas, Paber Sitorus langsung menghubungi pemilik Facebook yang memposting dan meminta video asli dan langsung mengirim kepadanya. Kemudian ia beberapa kali menonton video untuk memastikan pembicaraan dari beberapa orang dalam rekaman video tersebut.

“Ternyata dalam rekaman video tersebut, terjadi pembahasan di mana saya dituding telah merencanakan pembunuhan terhadap korban selama kurun waktu tiga minggu,” ujarnya kesal.

Baca juga:Tersangka Utama Pembunuhan Guru SD di Toba Diamankan dari Sumatera Barat

Sambung Paber kemudian, selain tudingan yang dituduhkan pada dirinya sebagai pembunuh, juga mendapat pengancaman dari beberapa pihak, termasuk dari adik korban yang diduga meninggal karena dibunuh (Wesly).

Akibat dari semua ini, seluruh keluarga khususnya istri dan anak saya merasa tertekan dan mendapat sorotan negatif dari masyarakat, di mana sepanjang hari mereka menangis dan berikut saya mengasingkan diri agar terhindar dari ancaman dari beberapa pihak selain terkendala mencari nafkah.

“Saya sudah tidak tahan dengan tekanan yang saya hadapi, dalam waktu dekat saya akan melapor ke Polda Sumut serta meminta perlindungan hukum demi keselamatan dan kenyamanan saya dan keluarga,” tandas Paber. (nimrot/hm17)

Related Articles

Latest Articles