Sugiono lantas mengkonfirmasikannya kepada Sekretaris Reunita Singarimbun dan Bendahara Desa Sabna Purba di kantor desa. Namun, kedua perangkat kantor desa tersebut mengarahkan arahkan Sugiono untuk menemui Pintar Sinaga di warung kopi milik Kades Marombun Ujung Jawi tetangga Desa Marombun.
Setiba di warung kopi tersebut, Kribo merasa diintimidasi oleh Kades Pintar Sinaga.
“Pak kades langsung memukul dan menggebrak meja di hadapan orang banyak yang ada di warung itu. Seakan mempermalukan saya yang hendak melakukan konfirmasi,” kata Kribo kepada mistar.id, Rabu (7/8/24).
Selanjutnya Kribo memilih keluar dari warung dan pulang ke rumahnya di Kecamatan Bangun Purba.
Sementara Kades Marombun Pintar Sinaga mengatakan dirinya ingin memberi pelajaran kepada Kribo.
“Saya juga pernah menjadi wartawan di Jakarta. Setelah terpilih menjadi kepala desa saya mengundurkan diri dari wartawan,” jawabnya.
Disebutkan Pintar Sinaga dirinya tidak suka dengan Kribo karena kerap berganti kawan saat mendatanginya.
“Ganti-ganti kawan dia (Kribo) setiap kali ketemu sama saya,” tambah Pintar Sinaga yang mengaku gajinya sebagai kades tidak pernah diambilnya sejak tahun 2022. Namun dirinya tidak menjelaskan apa hubungan gajinya dengan wartawan. (sembiring/hm17)
