Jakarta, MISTAR.ID
Jumlah hari yang lebih panjang akan dirasakan seluruh makhluk hidup di dunia, imbas dari menjauhnya Bulan dari Bumi. Studi yang dilakukan sebuah tim di University of Wisconsin-Madison mengatakan pemisahan Bulan dari Bumi secara bertahap memiliki implikasi yang signifikan.
Penelitian itu menyoroti Bulan menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 sentimeter per tahun, yang akan memiliki dampak yang sangat nyata terhadap panjangnya hari di planet kita.
Studi tersebut menunjukkan bahwa 1,4 miliar tahun yang lalu, satu hari di Bumi hanya berlangsung selama 18 jam. Hal itu dikarenakan interaksi gravitasi antara Bumi dan Bulan, khususnya gaya pasang surut yang diberikan oleh kedua benda tersebut.
“Saat bulan menjauh, Bumi seperti pemain skate yang berputar dan melambat saat mereka merentangkan tangannya,” kata Stephen Meyers, profesor geosains di University of Wisconsin-Madison dan salah satu penulis studi yang diterbitkan pada 4 Juni di Prosiding National Academy of Sciences.
Baca Juga :Â Ilmuan Temukan Fakta Bulan Makin Menjauh dari Bumi, Bakal Hilang?
Penelitian ini disebut menggunakan sebuah alat, sebuah metode statistik, yang menghubungkan teori astronomi dengan pengamatan geologi (disebut astrochronology) untuk melihat kembali masa lalu geologi Bumi, merekonstruksi sejarah tata surya, dan memahami perubahan iklim purba yang terekam dalam catatan batuan.
Pergerakan Bumi di ruang angkasa dipengaruhi oleh benda-benda astronomi lain yang memberikan gaya padanya, seperti planet-planet lain dan Bulan. Hal ini membantu menentukan variasi rotasi dan goyangan Bumi pada porosnya, dan pada orbit yang dilalui Bumi mengelilingi matahari.
Variasi ini secara kolektif dikenal sebagai siklus Milankovitch dan menentukan di mana sinar Matahari didistribusikan di Bumi, yang juga berarti menentukan ritme iklim Bumi. (mtr/hm24)
