25.3 C
New York
Friday, August 2, 2024

Mahasiswa UMSU Ciptakan Alat Komunikasi Digital Bagi Tuna Rungu Wicara

Medan, MISTAR.ID

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta (KC) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ciptakan alat komunikasi digital bagi penyandang disabilitas tuna rungu dan wicara.

Alat komunikasi ini berupa aplikasi bernama Tensorflow Object Detection (Tfood). Aplikasi ini dapat membantu penyandang disabilitas tuna rungu dan wicara untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Anggota Tim PKM-KC, Sylvi Agustin menjelaskan dalam proses komunikasi, indera mulut untuk berbicara serta telinga sebagai alat pendengaran adalah faktor kunci dalam berkomunikasi.

“Kemampuan seperti ini tidak dimiliki orang-orang dengan keterbatasan dalam berbicara dan mendengar atau disebut tunar rungu dan wicara,” katanya kepada Mistar.id, melalui pesan tertulis, Jumat (2/8/24).

Baca juga: Hasil Australian Open 2024: Ester Genggam 1 Tiket di Perempatfinal untuk Indonesia

Bahasa isyarat adalah salah satu cara komunikasi yang digunakan oleh penyandang tuna rungu dan wicara. Namun, tidak semua masyarakat bisa memahami bahasa isyarat.

Menurut mahasiswa semester VI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini, keterbatasan tersebut menimbulkan kendala dalam berkomunikasi antara penyandang tuna rungu dan wicara dengan masyarakat normal.

“Sehingga diperlukan alat yang dapat mengubah atau menerjemahkan bahasa isyarat menjadi keluaran berupa pengenalan gestur bahasa isyarat agar dengan mudah dipahami oleh masyarakat normal,” katanya.

Aplikasi Tfood ini turut memiliki beberapa fitur, diantaranya fitur bicara. “Fitur lainnya yaitu kamus dan daftar gerakan huruf abjad Sibi dan Bisindo. Tetapi fitur utama alat ini adalah fitur scan gerakan bahasa sibi,” ujar mahasiswa Pendidikan Matematika itu.

Baca juga: Mahasiswa UMSU Sukses Rancang Buku Spasial Math Bangun Ruang Anak Tunarungu

Lebih lanjut dijelaskan, potensi yang terdapat dalam aplikasi ini dapat melakukan komunikasi yang lebih efektif. Penyandang disabilitas tunarungu wicara dapat lebih aktif berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan sosial.

Related Articles

Latest Articles