Medan, MISTAR.ID
Berdasarkan pemantauan harga-harga perdesaan di Sumatera Utara (Sumut) pada Juli 2024, Nilai Tukar Petani (NTP) Sumut mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen dibandingkan Juni 2024, yakni dari 133,22 menjadi 134,23.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Asim Saputra mengatakan, kenaikan NTP Juli 2024 disebabkan dua subsektor NTP yakni Tanaman Pangan sebesar 0,62 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,18 persen.
“Sementara tiga sektor lainnya mengalami penurunan, yakni NTP subsektor Hortikultura sebesar 7,66 persen, NTP subsektor peternakan sebesar 1,00 persen, dan NTP subsektor Perikanan sebesar 0,56 persen,” jelasnya dinukil dari kanal youtube BPS Sumut, Kamis (1/8/24).
Baca Juga :Â Bangun Kualitas Data, BPS Sumut Perkuat Keterampilan dan Kemampuan SDM
Asim mengatakan, untuk indeks harga yang diterima petani (lt) dari kelima sektor tersebut menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani.
“Pada Juli 2024, lt Sumut mengalami kenaikan 0,14 persen dibanding lt Juni 2024 dari 159,98 menjadi 160,20. Kenaikan lt terjadi pada lt subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,47 persen. Sedangkan empat subsektor lainnya mengalami penurunan diantaranya hortikultura sebesar 7,84 persen, lt tanaman pangan 0,06 persen, lt perikanan 0,93 persen dan sektor peternakan sebesar 1,50 persen,” ungkapnya.
Sedangkan berdasarkan harga yang dibayar petani (lb) dapat dilihat fluktuasi pada barang dan jasa yang dikonsumsi langsung oleh masyarakat pedesaan khususnya para petani.
“Pada Juli 2024, lb Sumut mengalami penurunan sebesar 0,61 persen dibandingkan dengan lb Juni 2024 yakni 120,09 menjadi 119,35. Penurunan ini terjadi di seluruh sektor baik dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat dan perikanan dan peternakan,” jelasnya. (dinda/hm24)
