Medan, MISTAR.ID
Pengamat Sosial Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Sahran Saputra mengatakan meningkatnya judi online di kalangan masyarakat Indonesia karena ada 3 faktor. Ketiga faktor tersebut adalah termasuk teknologi, budaya, regulasi dan persepsi masyarakat.
“Judi yang sebelumnya dianggap tabu atau kurang diterima secara etika norma sosial, sekarang semakin diterima dalam beberapa kalangan masyarakat,” katanya pada mistar.id, Rabu (31/7/24).
Lanjutnya, Sahran mengatakan normalisasi dan penerimaan sosial terhadap judi online telah dipengaruhi oleh kemudahan akses melalui teknologi, seperti iklan yang menarik, dan partisipasi influencer yang seolah memberikan “citra positif” terhadap judi online.
Baca juga: Ini Daftar Game yang Ternyata Judi Online, Hati-Hati Dimainkan Anak
“Belum lagi peningkatan aksesibilitas yang membuat judi online lebih mudah dijangkau, sementara iklan kreatif dan dukungan dari influencer turut mempromosikan aktivitas ini seolah-olah digambarkan sebagai bentuk hiburan yang sah dan menarik,” ungkapnya.
Selain itu, dikatakannya media dan budaya populer juga turut menggambarkan judi online sebagai bagian dari gaya hidup modern, yang semakin memperkuat penerimaan sosial.
“Sementara perubahan gaya hidup serta regulasi yang lebih fleksibel dan jelas telah membantu mengurangi stigma, menjadikan judi online lebih diterima dalam masyarakat,” jelasnya. (dinda/hm20)
