25 C
New York
Wednesday, July 31, 2024

Jazilul Sebut PKB Bersedia Duduk Bersama dengan PBNU

Jakarta, MISTAR.ID

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan tak keberatan jika duduk bersama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam menyelesaikan perseteruan antara kedua organisasi itu.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid menyatakan, partai mereka tidak pernah mempunyai masalah dengan PBNU. Begitu juga dengan pimpinannya seperti Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya atau Sekretaris Jenderal (Sekjen) Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul.

“Tak ada soal kalau jelas apa yang ingin dibahas. Kita gak pernah ada permasalahan. PKB itu tidak pernah merasa memiliki masalah dengan Gus Ipul dan Gus Yahya,” paparnya di kompleks Parlemen, pada Selasa (30/7/24).

Baca juga:Wacana PKB Dikembalikan ke NU, Cak Imin: Didirikan Untuk Semua Pihak

Hanya saja dirinya bingung apa yang harus dibicarakan apabila kedua organisasi itu harus duduk bersama. Jazilul berpendapat, selama ini PBNU lewat Gus Ipul lah yang sering mencari-cari masalah.

Dia mengingatkan jika warga Nahdliyyin tak dapat terus dibohongi. Penilaian Jazilul, publik sudah mengetahui sepak terjang Gus Ipul.

“Apa itu tak didengar? Apa itu gak dibaca? Keresahan-keresahan dari para warga Nahdliyyin. Itu kan berjibun sekali. Masa budeg, gak didengar,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua MPR RI ini sekaligus menolak agenda intervensi yang diperbuat PBNU dengan menugaskan 2 orang untuk mendalami hubungan kedua organisasi. Menurutnya, kini PKB solid dan tindakan PBNU salah alamat.

Baca juga:PKB Berhentikan Edward Tannur dari Partai Sekaligus Fraksi di DPR RI

Disebutkan, PKB adalah partai politik (parpol) yang menerima mandat dari Undang-Undang (UU), sehingga PBNU tak berwenang ikut campur dalam urusan organisasi.

“PKB berdaulat melaksanakan UU Parpol. UU Nomor 2 Tahun 2011. Sementara NU berjalan dengan UU Ormas. Jadi kamarnya lain-lain,” ucap Jazilul.

Sesuai hasil rapat pleno PBNU pada 27-28 Juli 2024 antara lain menetapkan untuk mendalami kemitraan dengan PKB.

Ketua Umum (Ketum) PBNU, Yahya Cholil Staquf menegaskan putusan itu dilaksanakan menyusul narasi konflik yang menyiratkan ketengangan hubungan antara kedua organisasi. Dirinya tak menepis ketegangan antara PBNU dan PKB yang meruncing kurun beberapa waktu terakhir.

Baca juga:Pelantikan Pengurus DPD PKB Pujakesuma Palas, ini Pesan Plt Ketua DPW Pujakesuma Sumut

“Saya harus utarakan terus terang bahwa ada banyak konflik-konflik. Ada dari para peserta pleno, lalu untuk mencari jalan, kami tak mau membuat tindakan yang terburu-buru terkait dengan ini. Sehingga pleno menyerahkan mandat pada 2 orang,” ungkap Staquf. (cnn/hm16)

Related Articles

Latest Articles