32.9 C
New York
Friday, August 2, 2024

Kominfo Sebut Konten Judol Paling Banyak di FB, Ancam Denda Rp500 Juta

Jakarta, MISTAR.ID

Konten judi online (judol) paling banyak ditemui di media sosial Meta atau Facebook. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong.

Dalam keterangannya melalui Political Show CNN Indonesia TV, Senin (29/7/25) malam, Ia mengungkapkan konten tersebut telah banyak di take down. Bahkan pihaknya telah menyurati Meta.

“Konten di Facebook (Meta) itu paling banyak. Kita telah menyurati pihak Meta terkait banyaknya konten judi online di platformnya tersebut untuk menurunkan atau take down pelbagai konten judi online di platform-nya,” jelasnya.

Baca juga: Ditanya Terkait Sosok Pengendali Utama Judol Indonesia, Jokowi: Saya Tidak Tahu

Menkominfo juga mengungkapkan konten judol tersebut bisa dikenakan denda Rp500 juta per konten. “Maka kita minta take down 1×24 jam mereka lakukan take down,” tegasnya.

Usman mengatakan judi online muncul lantaran hukum permintaan dan penawaran (supply and demand) muncul. Terlebih, judi online dimudahkan perkembangan dunia teknologi informasi.

Hambatan Berantas Judol

Adapun hingga kini, kendala pemerintah dalam memberantas tuntas judi online lantaran server-nya berada di luar negeri. Sehingga, sambungnya, sulit untuk menghapuskannya.

“Dalam kurun waktu setahun belakangan sudah memblokir hampir 2,6 juta konten judol di medsos atau website. Kita melakukan penutupan internet dari Kamboja dan Davao, Filipina. Dan kita terus melakukan take down konten-konten judol dan pemblokiran,” kata dia.

Baca juga: KPK Ultimatum Pegawainya Tarik Pinjol untuk Judol

Kemenkominfo juga sudah mengirim surat ke semua platform agar mencegah iklan judol. Karena iklan judol berbayar maka akan mudah diketahui platform-nya.

“Dan platform akomodatif. Kita juga beri surat peringatan kedua kepada Telegram. Dan kita ancam untuk di blokir satu aplikasi diblokir karena dia sifatnya privat. Setelah peringatan kedua dia akomodatif,” pungkasnya. (cnn/hm25)

Related Articles

Latest Articles