New York, MISTAR.ID
Baru-baru ini Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS), Kamala Harris menerima sokongan dari Joe Biden supaya maju sebagai kandidat calon presiden (capres) dari Partai Demokrat.
Nyaris Harris dipastikan bakal menerima nominasi resmi dari partainya itu akan mengumumkan siapa pendampingnya sebagai calon wapres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ini akan diumumkan Harris dalam beberapa hari ke depan. Terlebih wanita 59 tahun itu saat ini mulai mengintensifkan kampanyenya.
Baca juga:Kamala Harris Yakin Banyak Delegasi Partai Demokrat Mendukungnya
Memilih wapres merupakan tindakan penting terhadap setiap calon presiden (capres), sebuah peluang untuk memperluas daya tarik mereka pada para pemilih dengan mitra yang saling melengkapi.
Itu merupakan proses yang lazimnya memakan waktu beberapa bulan, melibatkan pemeriksaan cermat terhadap pengalaman para kandidat, finansial, hobi mereka, dan skandal apa pun yang mengincar
“Akibat Biden terlambat keluar dari pencalonan, Harris menemui jadwal waktu yang padat, sebab cuma tnggal beberapa minggu saja,” papar Joel Goldstein, selaku pakar wapres di Universitas Saint Louis, dilansir dari AFP pada Selasa (30/7/24).
Baca juga:Didukung Biden, Kamala Harris Siap Mencalonkan Diri Sebagai Presiden AS
Diprediksi Harris bakal mengumumkan pilihannya pada 7 Agustus, atau kurang dari 20 hari pasca meluncurkan kampanyenya.
Dugaan tersebar luas perihal siapa yang akan dipilih, dan para pengamat politik memprediksi kemungkinan besar pilihannya merupakan orang kulit putih dengan pengalaman eksekutif di luar Beltway yang berarti di luar Washington.
Apabila menang pada November, Harris akan mencetak sejarah sebagai wanita pertama, orang pertama keturunan Asia Selatan, dan orang kulit hitam kedua menjadi Presiden AS.
Baca juga:Donald Trump Siap Debat dengan Kamala Harris
Para komentator memprediksi pilihan Wapres ke-49 itu berasal dari wilayah yang lebih condong ke Partai Republik dibandingkan negara bagian asalnya, California, yang juga kubu Demokrat.
Dari 5 nama yang mendominasi pembahasan, 4 di antaranya merupakan gubernur Partai Demokrat Josh Shapiro dari Pennsylvania, Roy Cooper dari North Carolina, Andy Beshear dari Kentucky, dan Tim Walz dari Minnesota. Kelima adalah Senator AS Mark Kelly dari Arizona yang juga eks astronot. Cooper, Shapiro, dan Kelly seluruhnya berasal dari negara bagian yang masih berubah (swing states) adalah medan pertempuran penting. (kcm/hm16)
