Jakarta, MISTAR.ID
Walaupun keadaan perekonomian dunia tengah dibayang-bayangi ketidakpastian, namun animo investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia terus melonjak.
Itu mengacu data realisasi investasi semester I-2024 Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sesuai data Kementerian Investasi, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) hingga Rp 421,7 triliun pada paruh pertama tahun 2024. Angka itu naik 16,1 persen dari periode yang sama tahun lalu.
“Di belakang ketidakpastian ekonomi global, kita tetap bersyukur publik dunia masih mempercayai Indonesia sebagai salah satu tujuan negara investasi,” ucap Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers, di Gedung Kementerian Investasi, Jakarta, pada Senin (29/7/24).
Baca juga:Sumatera Utara Provinsi dengan Nilai Investasi Terbesar di Luar Jawa
Apabila dinilai dari asal negaranya, Singapura merupakan negara dengan PMA terbesar di Indonesia. Nilai investasi mencapai 8,9 miliar dollar AS atau setara sebesar Rp 144,62 triliun (asumsi kurs Rp 16.250 per dollar AS).
Posisi kedua adalah China, dengan realisasi investasi sebesar 3,9 miliar dollar AS atau Rp 63,37 triliun. Lalu diikuti Hongkong dengan realisasi investasi 3,8 miliar dollar AS atau Rp 61,75 triliun.
Di peringkat keempat Amerika Serikat (AS) dengan nilai 2 miliar dollar AS atau Rp 32,5 triliun. Posisi kelima ditempati Jepang, dengan investasi sebesar 1,8 miliar dollar AS atau Rp 29,25 triliun.
Pemodal asing paling banyak menanamkan dananya di sub sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya. Nilai investasi PMA hingga 7,1 miliar dollar AS.
Baca juga:Galeri Investasi BEI Hadir di Vokasi USU, Transfer Ilmu Pasar Modal dan Keuangan
Kemudian di sub sektor pertambangan mencapai 2,3 miliar dollar AS. Tercatat juga animo investor asing pada sub sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai investasi sebesar 2 miliar dollar AS.
Jika dilihat sesuai lokasinya, investasi asing paling banyak direalisasikan di Provinsi Jawa Barat (Jabar), dengan nilai 5,3 miliar dollar AS. Itu setara dengan 18,8 persen dari total PMA.
Investor asing juga banyak menanamkan modalnya di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dengan realisasi investasi sebesar 3,9 miliar dollar AS. Peringkat ketiga DKI Jakarta sebagai lokasi PMA terbesar, dengan nilai sebesar 3,4 miliar dollar AS. (kcm/hm16)
