21.4 C
New York
Monday, July 29, 2024

Pemerintah Prancis Berantas Praktik Prostitusi Selama Olimpiade Paris 2024

Paris, MISTAR.ID

Pemerintah Prancis gencar memberantas praktik prostitusi untuk menghindari munculnya pekerja seks komersial (PSK) selama Olimpiade Paris 2024.

Para atlet bahkan diberikan kasur ‘anti-seks’ yang kini viral di media sosial karena terbuat dari kardus yang kokoh.

Meski telah membuat aturan, Prancis tetap menghadapi maraknya perdagangan seks secara online. Perdagangan seks daring ini juga menjadi perhatian aparat karena sangat mudah dilakukan klien yang cukup membuka situs web, memilih kategori, harga, dan waktu seperti memesan makanan secara online.

Pihak berwenang Prancis memprediksi mucikari yang mempromosikan perempuan dari Brasil, Kolombia, dan Paraguay akan terus beriklan selama Olimpiade Paris. Mereka juga mengkhawatirkan meningkatnya prostitusi kelas atas seiring dengan banyaknya pengunjung kaya.

Baca juga: Atlet Muslimnya Berhijab saat Bertanding Dilarang Prancis Tuai Kontroversi

Yang lebih mengkhawatirkan adalah meningkatnya pelecehan terhadap anak di bawah umur. Menurut kelompok hak asasi manusia Acting Against the Prostitution of Children, sekitar 20.000 anak di bawah umur dieksploitasi secara seksual di Prancis dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut laporan dari AFP, Senin (29/7/24), salah satu PSK ilegal yang namanya tidak ingin disebutkan mengaku kesulitan menawarkan layanannya karena polisi terus melakukan razia.

“Saya benar-benar tertekan. Saya terus-terusan ketakutan. Setiap hari ada pemeriksaan polisi. Saya jadi jarang keluar untuk bekerja,” kata perempuan 55 tahun tersebut.

Sekitar 40.000 orang, mayoritas perempuan, tercatat menjual atau dieksploitasi secara seksual untuk memberikan layanan seks di Prancis.

Berdasarkan hukum Prancis, menjual layanan seks diperbolehkan, tetapi mengeksploitasi seseorang untuk melakukan seks adalah tindakan ilegal. Mucikari maupun klien bisa dipidana.

Masalah menjadi lebih kompleks jika PSK tersebut tidak memiliki tanda pengenal alias ilegal.

Baca juga: Celine Dion Tampil di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

“Saya sangat takut ditangkap, jadi saya tidak bekerja di jalanan selama Olimpiade. Jika mereka menangkap saya, saya akan dikirim kembali ke China dan mereka tidak akan memberi saya perawatan medis di sana,” kata Hua, yang didiagnosis mengidap kanker payudara.

Di bagian lain Paris, tepatnya di jalan yang terkenal akan perdagangan seksnya, Mylene Juste mengaku sangat terganggu dengan peraturan keamanan baru yang diterapkan pemerintah. Aturan ini membatasi pergerakan pejalan kaki dan lalu lintas di sekitar Paris.

“Pelanggan tetap kami tidak akan bisa datang jika semua pembatasan dilakukan,” ucap perempuan 50 tahun itu. (afp/hm20)

Related Articles

Latest Articles