Simalungun, MISTAR.ID
Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (KPN RI) Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara diduga sengaja mempersulit anggota untuk menarik uang simpanan yang merupakan hak anggota.
Sulitnya untuk menarik uang simpanannya sendiri dialami oleh anggota bernama Nursiah br Purba yang berdinas di SDN 091726 Silau Dunia.
Nursiah br Purba kepada Mistar.id, Rabu (24/07/24) di kediamannya menjelaskan, bahwa dirinya dan para guru PNS lainnya selalu rutin menyimpan uangnya setiap bulan ke Koperasi KPN Silau Kahean yang diberikan melalui kepala sekolahnya masing-masing.
Dijelaskannya lebih lanjut, selama dirinya menyimpan uang ke Koperasi KPN, dirinya tidak pernah meminjam uang ke koperasi tersebut. Berdasarkan RAT 2014 (Rapat Akhir Tahun) 2014, uangnya telah tersimpan sejumlah sekitar Rp13 juta, kemudian ditambahkan pada tahun 2015 hingga 2016 uangnya bertambah menjadi sekitar Rp16 juta. Untuk itu, dirinya akan mengambil uang simpanannya tersebut.
Baca juga:Â Berkoperasi Serentak, Pj Gubernur Sumut Harap Berdampak pada Kesejahteraan Masyarakat
Namun sayangnya, pihak Koperasi KPN Silau Kahean seolah yang diketuai oleh Masinarson Damanik, Sekretaris Misran Sipayung dan Bendahara Belman Saragih diduga mempersulit dan hingga kini juga tidak memberikan.
“Saya menyimpan uang ke Koperasi KPN sudah sejak lama, kami menyimpan selama ini melalui kepala sekolah sebesar Rp100.000/bulan, berdasarkan RAT 2014 uang saya berjumlah sekitar Rp13 juta, kemudian ditambah tahun 2015 hingga 2016 uang saya ada sekitar Rp16 juta. Saya tidak pernah meminjam uang, jadi ya, saya mau ambil uang saya, itukan uang saya,” ungkap Nursiah.
Berdasarkan ungkapnya Br Purba tersebut, dihari yang sama Mistar.id mengkonfirmasi kepada Jannes Sinaga selaku kepala Sekolah SDN 091726 Silau Dunia di kediamannya.
Baca juga:Â Wali Kota Medan dan Bupati Simalungun Terima Penghargaan Tokoh Penggerak Koperasi
Saat dikonfirmasi, Jannes Sinaga mengatakan agar Mistar.id menanyakan perihal ini kepada Korwilcam Pendidikan Silau Kahean.
“Saya juga anggota. Tanyakan saja ke Korwil diakan orang tua kami, bagaimana nanti solusinya,” katanya.
