24.1 C
New York
Sunday, July 21, 2024

DLH Akui Luas Wilayah Simalungun Jadi Tantangan dalam Pengelolaan Sampah

Simalungun, MISTAR.ID

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Simalungun, Daniel Silalahi mengakui bahwa luasnya wilayah Simalungun menjadi tantangan besar bagi para camat dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayah mereka.

Pernyataan ini disampaikan menanggapi kritik dari anggota Komisi I DPRD Simalungun, Saida Purba, yang mempertanyakan penumpukan sampah di ruas jalan menuju kawasan wisata Tinggi Raja di Kecamatan Silau Kahean.

“Ini memang tugas camat, tetapi bayangkan luasnya wilayah Simalungun. Bukan hanya di Tinggi Raja saja yang banyak sampah,” ujar Daniel saat ditemui mistar.id di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Dua Puluh beberapa waktu lalu.

Daniel menjelaskan bahwa pihak kecamatan bertanggung jawab atas pengelolaan sampah di wilayahnya masing-masing, didukung oleh anggaran yang disediakan oleh Pemkab.

Baca juga: DPRD Simalungun Minta DLH Bereskan Sampah di Kawasan Wisata Tinggi Raja

“Mereka diberikan anggaran operasional, termasuk truk sampah. Bahkan, saya bisa memperoleh penghasilan dari pengelolaan sampah sewaktu menjabat sebagai camat,” ucapnya.

Dia juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dan kecerdikan para pemimpin tingkat kecamatan dalam mencari solusi permasalahan sampah.

“Jika tidak ada kesadaran dari masyarakat, akan sulit. Camat juga harus pintar mencari solusi, berkolaborasi dengan pengusaha. Tidak bisa hanya mengandalkan Pemda saja,” tambahnya.

Sebelumnya, DPRD Simalungun telah meminta DLH untuk segera mengatasi penumpukan sampah di ruas jalan menuju kawasan wisata Tinggi Raja saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DLH hari ini, Kamis (11/7/24) lalu di ruang Komisi I.

Saida Purba mengungkapkan bahwa warga dan pedagang di kawasan tersebut selalu membayar retribusi kebersihan, namun sampah masih menumpuk dan truk sampah sering digunakan untuk keperluan pribadi.

Baca juga: Satlantas Simalungun Bersih-bersih Sampah, Berikut Lokasinya

“Kami mempertanyakan kemana uang retribusi kebersihan itu dialokasikan. Kendaraan pengangkut sampah juga sering digunakan tidak sesuai peruntukannya,” tegas Saida.

Saida mendesak DLH untuk tidak lepas tangan dalam menangani permasalahan sampah yang sudah menjadi keluhan warga di daerah tersebut. “Saya tahu pengelolaan sampah berada di bawah camat, tetapi DLH juga harus turut serta dalam mengatasi masalah ini,” tutupnya. (indra/hm20)

Related Articles

Latest Articles