25.3 C
New York
Friday, July 19, 2024

Korban Jiwa Jadi 45 Orang Dalam Bentrok Mahasiwa dan Polisi di Bangladesh

Bangladesh, MISTAR.ID

Protes mahasiswa terkait pembatasan lapangan kerja pemerintah (kuota PNS) yang kini terjadi di Bangladesh telah memakan korban jiwa hingga 45 orang.

Dilaporkan kematian paling besar terjadi di Dkaha, mengutip sumber kepolisian kepada koresponden Anadolu di ibukota itu.

Jumlah korban jiwa yang bertambah ini, membuat otoritas ibukota Bangladesh, Dhaka melarang arak-arakan besar apapun atau kerumunan yang dilansir, Jumat (19/7/24).

Menurut sumber kesehatan, selama terjadi bentrokan di seluruh negeri ada lebih dari 2.000 orang terluka. Dalam bentrok antara mahasiswa dan polisi pada Kamis, ada 38 orang.

Baca juga: Hampir Seluruh Bangladesh Terputus Internet

Di tengah situasi yang bergejolak di negara tersebut, pemerintah meminta militer Bangladesh untuk melindungi kediaman Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Keterangan saksi mata, hari ini ada tiga orang terluka ketika aparat keamanan melepaskan tembakan pada kerumunan yang dilakukan oleh partai sayap kiri di ibukota.

Sementara itu, bentrokan parah terjadi di beberapa wilayah Dhaka yang menjadi pusat aksi protes nasional menentang pembatasan pekerjaan publik.

Baca juga: Bentrok di Bangladesh Meluas, Mahasiswa Indonesia Tunggu Evakuasi

Demonstrasi juga terjadi di kota pelabuhan Chittagong, serta Narayan Ganj. Selain polisi, pasukan para militer telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi.

Akibat dari aksi di Negara Asia selatan yang menentang sistem kuota 56 persen pada pekerjaan publik, membuat pemerintah untuk menutup seluruh lembaga pendidikan di Bangladesh.

Sekitar 30 persen dari 56 persen kuota pekerjaan publik diperuntukkan bagi putra dan cucu mereka yang berpartisipasi dalam perang pembebasan Bangladesh pada 1971. Namun, para mahasiswa menolak meninggalkan kampus perguruan tinggi dan universitas.

Pemerintah bahkan melumpuhkan informasi dengan memadamkan jaringan internet di seluruh wilayah Bangladesh untuk membatasi pemakaian medsos dan layanan data seluler. Tak hanya itu, perdagangan dan bisnis sebagian ditutup di Dhaka karena demonstrasi yang disertai kekerasan. (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles