22 C
New York
Friday, July 19, 2024

Kesepian Bisa Sebabkan Pikun

Jakarta, MISTAR.ID

Penelitian dari Universitas Waterloo menemukan bahwa perasaan kesepian bisa menjadi penyebab hilangnya ingatan atau pikun. Penelitian tersebut mengamati empat kelompok orang lanjut usia selama periode enam tahun untuk melihat dampak kesepian dan isolasi sosial terhadap hilangnya ingatan.

Penelitian ini membagi peserta menjadi empat kategori, yaitu mereka yang terisolasi dan kesepian secara sosial, mereka yang hanya terisolasi secara sosial, mereka yang hanya kesepian, dan mereka yang tidak mengalami keduanya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang terisolasi dan kesepian mengalami penurunan daya ingat paling besar. Kelompok yang hanya mengalami kesepian juga menunjukkan penurunan ingatan yang signifikan, meskipun tidak sebesar kelompok yang mengalami keduanya.

“Penelitian ini menunjukkan jika hubungan sosial dapat menjaga otak tetap tajam seiring bertambahnya usia, dan aktif secara mental juga sangat penting,” kata seorang psikolog dan ahli saraf, dr. Lisa Feldman Barrett.

Baca juga: Takut Jadi Pikun? 6 Makanan Ini Dapat Mencegahnya

Lanjutnya, otak memiliki kemampuan untuk mengubah jaringan neuronnya sepanjang hidup, yang disebut plastisitas.

“Mempelajari keterampilan baru dan mencoba hal-hal baru adalah cara untuk meningkatkan plastisitas otak,” tambahnya, dilansir dari detik, Jumat (19/7/24).

Aktivitas seperti jalan-jalan, belajar bahasa baru, atau membaca buku dapat meningkatkan kesehatan otak. Selain itu, aktivitas fisik juga merangsang pertumbuhan sel otak.

Seorang ahli saraf dan dekan Fakultas Seni dan Sains Universitas New York, dr.  Wendy Suzuki, menyatakan bahwa aktivitas yang memerlukan strategi dapat melatih korteks prefrontal otak.

“Membangun koneksi sosial yang menarik juga penting. Bertemu orang baru dapat meningkatkan plastisitas otak dan memberikan tantangan metabolisme yang baik untuk kesehatan otak. Semua upaya ini dianggap sebagai investasi untuk kehidupan yang lebih sehat dan lebih kuat di masa depan,” jelas dr. Wendy. (detik/hm20)

Related Articles

Latest Articles