21.2 C
New York
Monday, August 19, 2024

Bentrok di Bangladesh Meluas, Mahasiswa Indonesia Tunggu Evakuasi

Bangladesh, MISTAR.ID

Pengakuan dari, salah satu mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Bangladesh. Bentrok mahasiswa dan pihak kepolisian disana semakin meluas.

Dilansir dari perbincangan bersama Pro3 RRI, Kamis (19/7/24) malam, Mahasiswa BRAC University asal Indonesia, Kristian Yudhianto mengungkapkan kerusuhan meluas di beberapa titik kampus, distrik lain di Bangladesh dan semakin tidak kondusif.

“Kerusuhan bermula dari aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kebijakan pemerintah dalam alokasi Apatur Sipil Negara (ASN) atau kuota lapangan kerja pemerintah di Bangladesh,” jelasnya.

Awalnya aksi ini terjadi di Dhaka University ​sejak seminggu lalu dan menwaskan enam mahasiswa dan ratusan orang terluka.

Baca juga: 12 Orang Tewas Dalam Bentrok Polisi dan Mahasiswa di Bangladesh

“Pemerintah juga menutup sementara universitas dan sekolah, siswa belajar secara online di rumah. Bus tidak beroperasi dan pemerintah mulai membatasi jaringan internet. Pihak kampus juga melarang mahasiswa asing beraktivitas di luar kampus karena situasi tidak kondusif,” ujar Kristian dan khawatir dengan situasi ini.

Kristian mengaku kondisinya aman dan tinggal di kampus (asrama). Namun, pihak KBRI dan pihak kampus menyarankan untuk membatasi aktivitas dan rencana evakuasi masih menunggu KBRI dan universitas.

“Nunggu evakuasi dari KBRI dan universitas,” bebernya.

Sebelumnya, pemerintah setempat menetapkan kuota lowongan kerja ASN. Yakni, diperuntukan untuk golongan berkebutuhan khusus, perempuan, dan keluarga pejuang kemerdekaan saat melawan Pakistan. Kebijakan ini menuai pro dan kontra dari mahasiswa. Mahasiswa yang menolak meminta agar sistem perekrutan ASN melalui tes.

Dijelaskan Kristian, Perdana Menteri Sheikh Hasina sebelumnya mengabulkan tuntutan mahasiswa dengan menunda kebijakan ini. “Situasi sempat mereda namun kembali terjadi ketegangan karena Hasina menuding mahasiswa yang memprotes kebijakan pemerintah adalah pro Pakistan. Akhirnya meluas antara mahasiswa dengan kepolisian,” terangnya. (rri/hm25)

Related Articles

Latest Articles