Medan, MISTAR.ID
Peran pemuda menjadi sorotan utama pada Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada November 2024 mendatang. Beberapa tokoh telah memberikan pandangan mereka mengenai pentingnya partisipasi generasi muda dalam proses demokrasi ini.
Syafiq Nazira, seorang akademisi, menegaskan bahwa pemuda merupakan cikal bakal pemimpin, pemikir, dan penggerak bangsa.
“Peran pemuda sangatlah penting dalam keterlibatannya di Pilkada serentak tahun 2024 ini. Sumbangsih mereka sangat berdampak dalam menentukan arah masa depan negara. Pemuda masa kini telah menjadi role model dalam menanggapi dan menyelesaikan persoalan masyarakat,” ujarnya kepada mistar.id, Selasa (16/7/24)
Baca juga:Â KPU Sumut Rakor Pilkada Serentak 2024 dengan KPU Kabupaten/Kota
Menurut Syafiq, dilihat dari pencapaian para kaum muda sekarang, banyak hasil dan upaya telah diberikan untuk kepentingan yang baik.
“Bahkan sudah banyak yang mampu menandingi para kaum yang lebih tua,” lanjutnya.
Pilkada serentak 2024 ini, lanjut Syafiq, tak hanya menjadi tugas bagi penyelenggara pemilu, tetapi termasuk seluruh golongan masyarakat.
“Termasuk generasi muda yang memimpikan pimpinan yang jujur, amanah, dan mampu membawa pada kemajuan. Peran pemuda dalam politik kini tak hanya sebagai objek pemberi suara, namun lebih jauh berperan sebagai aktor penggerak suksesi kepemimpinan dan menjaga proses demokrasi berjalan dengan adil, jujur, dan amanah.” tambahnya.
Baca juga:Â Pria Berusia 120 Tahun jadi Pemilih Tertua di Pilkada Serentak 2024
Sementara itu, Nazil Mumtaz, menyoroti bonus demografi yang dialami Indonesia.
“Sangat krusial, mengingat Indonesia sekarang sedang menuju bonus demografi. Pada pilkada mendatang, mayoritas pemilih pasti anak muda. Sayangnya, meskipun angka golput sudah berkurang, tetap masih ada masyarakat yang golput dalam skala yang cukup besar,” katanya.
Mumtaz kemudian menyayangkan, bahwa mayoritas yang golput atau tidak memilih adalah anak-anak muda.
Baca juga:Â Pilkada Serentak 2024, Mendagri Sebut Cetak Sejarah dan Harmonisasi
“Mungkin kesadaran politik para pemuda belum sepenuhnya terbangun, dan sosialisasi mengenai peran pemuda dalam pesta politik harusnya lebih digencarkan lagi,” kata Mumtaz.
Sedangkan Achmad Nuari, seorang pegawai di perusahaan swasta, menekankan pentingnya peran pemuda karena beberapa alasan.
“Jumlah pemilih muda yang signifikan, pemuda merupakan kelompok demografis yang besar dalam populasi pemilih. Data dari pemilihan sebelumnya menunjukkan bahwa pemilih berusia muda (18-30 tahun) memiliki jumlah yang signifikan dan bisa menjadi penentu hasil pemilihan,” katanya.
Pemuda, lanjut Nuari, pada umumnya lebih melek teknologi dan aktif di media sosial. Hal ini memberikan mereka kemampuan untuk menyebarkan informasi, mengorganisir gerakan, dan mempengaruhi opini publik secara efektif melalui platform digital.
Nuari menambahkan, dengan kesadaran politik yang meningkat dan partisipasi dalam kampanye serta aktivisme, pemuda memiliki potensi besar untuk mempengaruhi agenda politik dan kebijakan di tingkat lokal.
Baca juga:Â Media Berperan Penting Suksesnya Pilkada Serentak 2024
“Apalagi calon-calonnya juga banyak dari kalangan pemuda seperti Bobby Nasution kandidat calon Gubernur Sumatera Utara yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan. Lalu ada Faldo Maldini juga sebagai kandidat calon Gubernur Sumbar, Kaesang juga masuk kandidat calon gubernur DKI Jakarta,” lanjutnya.
Nuari menyimpulkan bahwa partisipasi pemuda dalam Pilkada Serentak 2024 sangat krusial untuk memastikan proses demokrasi yang inklusif dan representatif.
“Keterlibatan aktif mereka dapat membawa perubahan positif dan memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan daerah serta peningkatan kualitas pemerintahan,” tegasnya.
“Maka, penting bagi kita untuk tidak FOMO terhadap pemilihan. Pemuda harus kritis terhadap isu-isu politik dan kebijakan publik, serta lebih mungkin untuk menuntut akuntabilitas dari para calon pemimpin kita,” tutupnya.
(azmie/hm17)
